Sultan Sepuh Cirebon Bicara Soal Tari Tor-tor Mandailing
Sultan Sepuh XIV Kasultanan Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat kesal atas ulah Malaysia yang mengklaim
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sultan Sepuh XIV Kasultanan Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat kesal atas ulah Malaysia yang mengklaim Tari Tor-tor dan Paluan Gondang Sambilan sebagai warisan negara tersebut. Sultan Sepuh pun angkat bicara.
"Tari Tor-tor Mandailing, Sumatera Utara diakui malaysia sangat memprihatinkan. Malaysia tidak malu menjiplak dan mengakui seni budaya Indonesia sebagai miliknya," kata Sultan Sepuh dalam rilis kepada wartawan, Selasa (19/6/2012).
Sultan Sepuh mengatakan, jika Malaysia terus mengklaim seni budaya Indonesia sebagai warisan negaranya, lebih baik Malaysia bergabung saja dengan Indonesia. Apalagi, negara tersebut masih serumpun.
Agar seni budaya Indonesia tidak kembali diklaim Malaysia, Sultan Sepuh juga menyarankan agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar segera mengiventarisir seni budaya Indonesia dan mengumumkan kepada dunia. "Program pelestarian seni budaya Indonesia harus jadi program utama Pemda, karena sekarang Pemda menempatkan program kebudayaan pada urutan yang paling bawah, bahkan banyak Pemda yang tidak punya program kebudayaan," ujar Sultan Sepuh.
Selain itu, kata dia, harus dikeluarkan Peraturan Pemerintah agar program kebudayaan harus ada di APBD.
Malaysia akan memasukkan Tari Tor-tor dan Paluan Gondang Sambilan ke dalam Akta Warisan Kebangsaan 2005. Namun negara tersebut membantah telah mengklaim bahwa Tari Tor-tor dan Gondang Sambilan sebagai warisan negara tersebut. Pencatatan hanya dilakukan sebagai dukungan terhadap kegiatan budaya masyarakat Mandailing di Malaysia.
Baca juga:
- Kandidat Wali Kota Terbaik di Dunia, Jokowi: Sudah Biasa
- Bandung Sebagai Kota Satelit Kedua Malaysia
- Agar Untung, Petani Atur Musim Panen Mangga
- Kader Demokrat Daftar Cabup Pamekasan Lewat PPP