Puluhan ibu-ibu tolak Pembangunan Tower
Mereka, untuk menolak kembali pembangunan tower PT Radio Swara setia Buana yang terletak Jln mongonsidi baru
Laporan wartawan tribun Medan, M Azhari Tanjung
TRIBUNNEWS.COM MEDAN, - Puluhan ibu-ibu warga jl Mongonsidi mendatangi Kelurahan Anggrung di jln. Dr cipto gg sudiaman Kedatangan Mereka, untuk menolak kembali pembangunan tower PT Radio Swara setia Buana yang terletak Jln mongonsidi baru 1 No 21, senin (18/6/2012).
Penolakkan tersebut, setelah tower yang terletak di gereja Kristen Tamil Indonesia (GKTI), yang tumbang pada 8 mai lalu, saat ini didirikan kembali. Dengan dibangunnya kembali tower tersebut, masyarakat sekitar tower itu sangat resah, pasalnya ketika tumbang awal mai lalu sempat merusakkan rumah warga dan hampir memakan korban jiwa.
"Waktu tumbang itu, tower tersebut menimpa rumah saya, untung saja ada pohon mangga yang menghalanginya, parahnya lagi saat jatuh tower tersebut sempat mengeluarkan api dan keponakkan saya yang saat itu melihat tower jatuh hampir tertimpa tower itu," ucap Hesty Helena Sitorus ketika ditemui di kantor kelurahan Naggrung yang ditemani warga lainnya.
Saat itu juga sambungnya, tower yang jatuh tersebut, langsung mengeluarkan percikkan api sehingga membuat kepanikkan warga. "Atas kejadian tersebut, kami minta pihak yang mempunyai tower tersebut untuk tidak mendirikan tower itu lagi, karena sudah hampir memakan korban jiwa," ucapnya.
Kartini Sihotang warga lainnya, mengatakan dengan dibangunnya tower itu lagi, masyarakat sekitar merasa tidak aman tinggal di rumah mereka lagi.
"Kemarin sempat datang TRTB, dan ternyata tower tersebut tidak ada mempunyai ijin," ucapnya.
Helena juga mengatakan, agar pihak kelurahan menyampaikan rasa keberatan warga kepada pihak kecamatan agar tower tersebut di bongkar.
Sukmawaty, lurah kamp Anggrung yang menerima kedtaangan warganya berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut ke pihak kecamatan.,
"Kedatangan dari warga kemari, untuk memintA tower jangan di dirikan kembali, karena bencana angin kencang bisa saja kapan terjadi, dan tadi sudah kita sampaikan dengan pihak kecamatan Polonia dan besok warga akan bertemu dengan pihak kecamatan," ucapnya.
Dirinya mengatakan, sebelumnya telah mengundang pihak empunya tower, namun tidak menmenuhi panggilan. Dan panggilan kedua hanya datang pihak perwakilan empunya tower M Sibolon.
"Kepada saya saat itu, M sibolon mengaku tower tersbeut mempunyai ijin pembangunan, namun ketika saya minta bukti ijin tersebut sampai sekarang tidak ada datang lagi, besok semunya akan dipertemukan oleh pihak kecamatan," ucapnya singkat.