Om Liem Meninggal
Ritual Amitabba Doakan Rumah Masa Depan Om Liem
Keempat anak Liem Sie Liong berjalan beriringan keluar dari rumah duka, diiikuti oleh seluruh keluarga besar.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Rio Batubara
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Keempat anak Liem Sie Liong berjalan beriringan keluar dari rumah duka, diiikuti oleh seluruh keluarga besar.
Iringan dipimpin oleh pendeta Budha dan tujuh biksu, menuju rumah masa depan Om Liem yang terletak di depan rumah duka.
Perlahan, ketujuh biksu mengkidungkan puja-puji untuk Sang Budha. Pendeta Budha pun melafalkan doa-doa bagi almarhum Om Liem, yang diikuti keluarga besar.
Ketujuh biksu yang mengapit keluarga terus menyanyikan lagu pujian, seiring doa keluarga bagi Om Liem.
Albert, Andre, Antony, dan Mira terlihat khusuk memanjatkan doa bagi ayah mereka. Ritual ini memakan waktu 15 menit.
Setelah itu, Albert, anak tertua Om Liem, memimpin keluarga besarnya untuk masuk kembali ke ruang duka, diikuti pendeta Budha dan ketujuh biksu.
Menurut Kwang Ping, pendeta Budha asal Singapura, ini adalah ritual Amitabba untuk mendoakan almarhum, sekaligus untuk mendoakan rumah masa depan Om Liem agar dikabulkan Sang Budha.
"Kami semuanya berdoa agar almarhum dapat menuju tempat suci, dan tetap melakukan ritual budha di tempat suci. Kami juga berdoa agar rumah masa depan Pak Liem dapat dikabulkan Budha," jelasnya kepada Tribun.
Pendeta Budha mengungkapkanm setelah ritual ini dilakukanm maka akan dilanjutkan ritual oleh pendeta dari Thailand keesokan harinya. (*)
BACA JUGA