Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Euro 2012

Gelisah Inggris Ibu Kandung Sepakbola

Telah lama Inggeris merindukan kembalinya bola ke pangkuan ibu pertiwi. Inggeris adalah tanah air bola

Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Gelisah Inggris Ibu Kandung Sepakbola
zimbio
Timnas Inggris Euro 2012

Oleh: Willy Kumurur

Telah lama Inggeris merindukan kembalinya bola ke pangkuan ibu pertiwi. Inggeris adalah tanah air bola, kelahiran dan tanah tumpah darah sepakbola modern, yang kini merana karena anak kandung itu tak jua pulang. Dia telah berusia satu setengah abad, pergi jauh dan bertualang ke mana-mana; yang lama dirindukan karena hanya kembali sesaat. Bola itu adalah kejayaan tim The Three Lions (Tiga Singa) yang entah kapan bisa kembali.

Bola itu masih asyik mengembara ke banyak tempat, padahal kompetisi domestik yang bertajuk English Premier League (EPL) adalah yang paling masyhur dan paling bergengsi yang hanya dapat disaingi oleh La Liga Spanyol. Bintang-bintang bertaburan di EPL, namun sayangnya bintang-bintang itu berasal dari luar. Anak kandung itu sempat pulang pada tahun 1966, ketika Inggeris meraih Julius Rimet Cup. Setelah itu bola pergi jauh dan semakin jauh.

Harapan atas kepulangannya ke dekapan leluhur Britania Raya membubung setiap Piala Dunia dan EURO. Di EURO 2012, kerinduan atas kepulangannya membuncah; namun harapan itu mengkisut menghadapi kenyataan memilukan. Potensi The Three Lions berkurang karena justru di laga pertamanya menghadapi pertempuran melawan Les Bleus Perancis, pelatih Roy Hodgson semakin paceklik pemain.

Dia telah mencoret palang pintu Gary Cahil yang cedera usai partai persahabatan melawan Belgia pekan lalu, sedangkan pemain kaya pengalaman Rio Ferdinand tidak di bawah ke Polandia-Ukraina. Ashley Cole, yang menjadi tumpuan harapan di depan kiper Cedric Carrasso, tiba-tiba tak bisa ikut lahihan karena didera penyakit misterius. Di barisan tengah, tim Inggeris akan tampil tanpa diperkuat gelandang elegan Frank Lampard dan Gareth Barry.

Sedangkan di barisan depan, striker andalan Wayne Rooney dilarang tampil sebanyak dua kali akibat kartu merah yang diterimanya di babak kualifikasi EURO 2012 saat menghadapi Macedonia. Maka, kekuatan Tiga Singa terpaksa harus bertumpu pada dua taring terakhir, yaitu Andy Caroll dan Danny Welbeck, untuk mencabik-cabik pertahanan sebelum memangsa lawan. Untunglah, di saat-saat terakhir, salah satu taring andalan, Jermain Defoe, telah pulang ke markas Inggeris setelah melayat jenazah ayahandanya yang baru meninggal dunia.

Namun cukupkah modal tim Britania untuk menaklukkan Perancis yang memiliki rekor tak terkalahkan sebanyak 21 laga menjelang EURO 2012 ? Di bawah racikan pelatih muda Laurent Blanc, Perancis kini banyak berubah. Nafas dan jiwa permainan yang hilang seiring dengan kepergian legenda hidup Zinedine Zidane dari tim ayam jantan telah kembali merasuki Les Bleus. Barisan pertahanan Inggeris yang amat rapuh adalah santapan “empuk dan lezat” dari dua penyerang haus gol Perancis yang setajam pedang: Franck Ribery dan Karim Benzema; apalagi, Si Biru Perancis memiliki penyerang menjanjikan yang ada dalam diri Jeremy Menez.

Di atas kenyataan performa Les Bleus yang semakin kompak dan kian menakutkan itu, The Three Lions memelihara asa demi memenuhi kerinduan dan mengobati kegelisahan ibu kandung bola.***

Willy Kumurur adalah pencinta bola, tinggal di Makassar.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved