Dua Atlet Bowling Mengadu ke KONI Riau
Dua dari tiga atlet bowling Riau mengadukan nasibnya ke KONI Riau, terkait didepaknya mereka dari skuad PON Riau.
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Dua dari tiga atlet bowling Riau mengadukan nasibnya ke KONI Riau, terkait didepaknya mereka dari skuad PON Riau. Para atlet merasa, keputusan pencoretan tersebut tidak patut, karena tidak diberitahukan sebelumnya.
Tidak hanya itu, pengganti mereka di skuad dinilai tidak terlalu berpotensi dari prestasi yang sudah ditorehkan selama ini. Dua atlet yang didepak tersebut masing-masing Venny dan Zulkifli Koto. Keduanya diganti oleh Sridayanti dan Rufiandi.
"Kami nilai keputusan itu tidak fair. Selama ini kami latihan di tim Pelatda, meski tanpa pelatih dan dengan biaya sendiri," kata Venny, usai mengadukan nasibnya ke Binpres KONI Riau, Kamis (7/6/2012) didampingi Zulkifli Koto.
Terdepaknya mereka dari skuad diketahui sejak pengurus memasukkan data entry by name ke KONI Riau pekan lalu. Dari data yang dimasukkan pengurus, nama mereka tidak tertera, sementara mereka selama latihan sejak Pelatda 125 persen kemarin.
"Kita akan koordinasikan ini ke KONI Riau, hingga jelas permasalahannya," sambung Zulkifli Koto pula.
Menanggapi hal ini, Sekum Pengprov Persatuan Bowling Indonesia (PBI) Riau, Antoni mengatakan, didepaknya kedua atlet ini karena lebih kepada permasalahan etika dan indisipliner.
Pihaknya sudah mengambil keputusan itu secara bulat, dengan memandang beberapa faktor. Tidak hanya dari segi prestasi, tapi lebih kepada aturan organisasi.
"Itu sudah keputusan pengurus, dengan melihat beberapa pertimbangan. Menurut kami, langkah ini sudah tepat," tegas Antoni.
Saat ini, skuad bowling Riau yang didaftarkan di tim Pelatda Riau sebanyak 6 atlet. Mereka ini nanti akan tampil di empat nomor yang akan dipertandingkan pada PON XVIII mendatang.
Terkait permasalahan ini, Kabid Binpres KONI Riau Sudarto menegaskan, pihaknya tidak bisa mencampuri urusan internal cabang olahraga (cabor).
Apalagi mengenai keputusan tim atlet yang akan diturunkan pada PON nanti. Justru sebaliknya, jika KONI Riau terlalu masuk ke ranah ini, akan memperkeruh masalah.
"KONI Riau tidak punya kewenangan untuk ini. Kita hanya memberi saran dan masukan saja. Itu hak prerogatif pengurus dan pelatih," kata Sudarto.
BACA JUGA: