Media Harus Beri Kesempatan Lagu Anak Berkembang
Pemerhati anak Seto Mulyadi, menganggap media massa memiliki peran besar dalam lesunya dunia musik anak.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmalia Rekso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati anak Seto Mulyadi, menganggap media massa memiliki peran besar dalam lesunya dunia musik anak.
Pasalnya saat ini, hampir tidak ada acara musik untuk anak.
Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di kawasan Cirendeu, Ciputat, Tanggerang Selatan, Banten, Kamis (07/06/2012), ia mengatakan jika media mulai menampilkan lagi kesempatan lagu anak untuk berkembang, maka anak-anak pun tidak akan kekurangan lagu.
"Saya pun siap untuk mencoba menampilkan kembali lagu-lagu si Komo, dengan harapan kembali cerah lagu anak-anak," katanya.
Berkembangnya akses informasi, telah membuat anak-anak dengan mudahnya menggapai berbagai informasi, bahkan untuk hal-hal yang negatif seperti pornografi.
Padahal, menurutnya, akses informasi justru bisa dimanfaatkan untuk melindungi anak.
Terkait populernya lagu anak bertema dewasa seperti lagu "Pemimpin Idola," oleh artis cilik Afifa Yasin (9), menurutnya yang bisa bertanggung jawab adalah orang-orang dewasa di sekitarnya, seperti manager maupun produser anak.
Namun kasus tersebut, menurut Psikolog anak yang akrab dipanggil Kak Seto itu masih bisa dikoreksi. Ia berharap ada tindakan nyata, untuk melindungi kepentingan anak terkait lagu tersebut.