Sriwijaya Air Tergelincir di Pontianak
Kondisi Langit Gelap Saat Pesawat Tergelincir
Kami sempat berteriak Allahu Akbar........Allahu Akbar, termasuk saya sendiri. Setelah mendapatkan penjelasan dari pramugari baru kita merasa tenang

Laporan Wartawan Tribun Pontianak/Slamet Bowo Santoso
TRIBUNNEWS.COM PONTIANAK - Seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir di ujung Bandara Supadio Pontianak Dodi (30) mengatakan, pada saat kejadian memang kondisi langit sangat gelap. Bahkan angin kencang mulai terasa ketika pesawat berada di atas Kota Pontianak.
"Kalau terbang dari Jakarta sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja ketika mulai masuk awan di atas Kota Pontianak pesawat mulai terasa bergoyang. Tapi mendaratnya juga awalnya mulus, tidak ada masalah sama sekali, kalau dari dalam pesawat memang kondisi di luar gelap sekali. Bahkan kita tidak bisa melihat keluar," tandasnya kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (1/6/2012).
Penumpang yang ada di dalam pesawat mulai merasa panik ketika pesawat terasa bergoyang dan keluar dari jalur landasan yang ada. Para penumpang menurutnya sempat merasa ketakutan jika pesawat kemudian meledak, namun mereka bersyukur setelah mendapatkan penjelasan dari pramugari bahwa pesawat dalam kondisi baik.
"Kami sempat berteriak Allahu Akbar........Allahu Akbar, termasuk saya sendiri. Setelah mendapatkan penjelasan dari pramugari baru kita merasa tenang. Dan bisa keluar melalui pintu darurat yang ada," tandasnya.
Seperti diketahui Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak tergelincir di ujung Bandara Supadio Pontianak sekitar pukul 12.00 WIB. Pesawat tersebut mengangkut 163 penumpang termasuk 2 anak-anak dan 1 bayi, 4 kru, serta 4 pramugari dan 2 pramugara. Boeing naas itu dipiloti Capt Yohanes dengan kopilot Fabian W.(*)