Kami Mau Dibunuh Secara Halus
Ratusan hektare sawah tadah hujan terutama yang berada di sekitar areal PT Rumpun Enam Bersaudara
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Ardani Zuhri
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Ratusan hektare sawah tadah hujan terutama yang berada di sekitar areal PT Rumpun Enam Bersaudara (R6B), hampir setahun terakhir terendam banjir. Akibatnya para petani terancam kembali tidak bisa bercocok tanam padi.
Bahkan akibat luapan air yang mengandung tingkat keasaman yang tinggi membuat banyak ikan dan udang mati. “Ini tahun kedua kami tidak bisa menanam padi. Dahulu kami sudah demo, apa kami harus demo habis-habisan. Keluhan sudah kami sampaikan ke Pemkab Muaraenim dan PT R6B, namun sepertinya belum ada tindaklanjutnya,” ujar Rusman, Anang, Krisno dan Muhamad, warga Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Muaraenim, kepada Sripoku.com, Jumat (25/5/2012).
Menurut Rusman, permasalahan ini sudah hampir setahun terakhir. Sudah berbagai upaya yang telah dicoba dilakukan warga, mulai dari secara lisan, tertulis di kirim ke Pemkab Muaraenim dan DPRD Muaraenim, bahkan aksi demo, namun sepertinya belum ada tindaklanjutnya.
Untuk itu pihaknya akan menunggu hingga bulan ini. Jika masih juga tidak ada tindaklanjut dan solusi bagi masyarakat kemungkinan besar masyarakat akan memilih melakukan aksi unjuk rasa secara besar-besaran.
Sebab pihaknya sudah tidak sanggup lagi berdiam diri karena tuntutan untuk hidup.
“Kami ini hidup sebagai petani dan nelayan. Bagaimana kalau lahan pertanian kami tidak bisa diandalkan lagi karena banjir. Begitupun sungai dan lebak, ikan dan udang mulai sedikit dan banyak yang mati akibat tingginya tingkat keasaman air dan mengandung lumpur gambut. Ini sama saja kami mau dibunuh secara halus,” tukas Rusman.
Humas PT R6B, H Ishar Yasin, membenarkan adanya keluhan warga tersebut dan telah disampaikan oleh camat Sungai Rotan. Mengenai permasalahan itu pihaknya akan lihat dulu hasil dari peninjauan di lapangan.
Jika memang nantinya permasalahan itu akibat operasional PT R6B, tentu perusahaan tidak akan tinggal diam melakukan perbaikan. “Kita lihat dulu pokok permasalahannya. Kalau nanti misalnya ada tanggul kita yang jebol, tentu akan kita perbaiki dan sebagainya,” ujar Yasin singkat via HP.