Calon Presiden 2014
PKB: Stop Bicara Capres!
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Marwan Jafar meminta semua pihak berhenti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Marwan Jafar meminta semua pihak berhenti membicarakan soal calon presiden tahun 2014. Lebih baik kata Marwan konsentrasi bekerja membangun bangsa.
"Rakyat jangan disuguhi dan dipertontonkan soal capres dan cawapres terus menerus setiap hari, pemilu masih jauh, masih 2 tahun. Lebih baik sekarang menunjukkan kerja, kinerja, empati, program-progam yang bener-bener pro rakyat, bukan hanya dibuat pencitraan belaka. Termasuk juga tunjukkan pikiran-pikiran yang visioner, yang tidak masuk akal, menggelikan, dan lucu adalah muncul atau dimunculkan atau 'dipasarkan' beberapa calon presiden dan wakil presiden yang sama sekali tidak punya massa akar rumput (grass root).Tanpa punya basis yang jelas," kata Marwan kepada Tribunnews.com, Kamis(24/5/2012).
Menurut Marwan, pembicaraan soal calon presiden hanya berada di tingkatan elitis saja.
"Hanya bermain-main ditingkat elit, dan bahkan elitis.Dicetuskan oleh orang-orang yang elitis juga, dan bahkan media massa ikut juga meramaikan,tapi berpikir kritis," jelasnya.
Memimpin negara sebesar dan sekompleks Indonesia kata Marwan sangatlah tidak mudah, tidak cukup hanya membaca buku saja dan mengisi seminar-seminar, dibutuhkan visi yang futuristik dengan mengenali lebih dalam realitas sosial masyarakat di level paling bawah.
"Di desa-desa, di kampung-kampung,di pedalaman-pedalaman,di pulau-pulau terpencil,di perbatasan-perbatasan,dan lainnya. Dan, terutama tidak menjual aset negara kepada pihak asing.
Mumunculkan capres dan cawapres terlalu dini juga bisa memperburuk citra parpol, karena hanya memikirkan kekuasaan belaka," tegasnya.
Anggota Komisi V DPR ini menambahkan memang tidak dipungkiri sosialisasi capres dan cawapres perlu supaya dikenal masyarakat. Sekali lagi katanya jika terlalu dini akan tidak baik jika dikorelasikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yaitu tercukupinya akan, papan, dan sandang.
Capres yang ideal tambah Marwan tentu mempunyai parpol atau pemimpin parpol,atau didukung oleh parpol atau gabungan beberapa parpol seperti amanat konstitusi.
"Amanat konstitusi kita, syarat capres dan cawapres harus didukung oleh parpol atau gabungan beberapa parpol. Dia harus visioner, punya massa akar rumput dan basis masa yang jelas,punya terobosan untuk Indonesia ke depan supaya lebih maju dan disegani negara-negara lain, punya pengaruh di dunia Internasional,dan tentu rakyatnya harus sejahtera,disamping soal penegakan hukum,disiplin nasional dan lainnya. Dia harus mengenali secara komprehensif dan mendetail kondisi sosial,ekonomi,budaya,kebutuhan riil rakyatnya,dan punya karakter yang kuat untuk membangun fondasi dan kemandirian bangsa," pungkasnya.
- DPD Golkar Papua Belum Tentukan Sikap Soal Pencapresan…
- Melani Pengusul Ani Yudhoyono Capres Bantah Ditegur
- Pengusul Ani Yudhoyono Capres Kena Semprot
- Momen Jatuhnya Demokrat, NasDem Disarankan Konvensi…
- Mega dan Akbar Harusnya Dorong Generasi Muda Jadi…
- Nurhayati Ketua FPD untuk Amankan Capres Ani Yudhoyono?