Nenek Djami Tewas di Kamar Mandi
Warga Jalan Garuda, Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Rabu
Nenek Djami Tewas di Kamar Mandi
Laporan Wartawan Pos Kupang, Okto Manehat
TRIBUNNEWS.COM, ENDE--Warga Jalan Garuda, Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Rabu (16/5/2012) sore geger setelah ditemukan nenek Yuliani Djami (60) tewas di kamar mandi rumahnya. Nenek yang selama hidupnya tidak bersuami ini diduga meninggal di kamar mandi sejak Senin (14/5/2012) petang.
Disaksikan Pos Kupang di Tempat Kejadian Perkara pukul 15.00 Wita atau setengah jam dari ditemukan jenazah nenek Djami, aparat dari Polres Ende langasung melakukan olah TKP dan identifikasi.
Jenasah nenek Djami dalam posisi tidur terlentang di kamar mandi yang berlantai keramik. Jasadnya telah ditutupi dengan kain berwarna biru dengan corak berbunga. Sementara di bagian ruangan lain dari rumah itu hingga pekarangan dan jalan umum dipenuhi keluarga dan warga yang ingin mencari tahu peristiwa kematian itu.
Salah seorang tetangga korban, Rosalia Deeng yang punya inisiatif mengajak warga mengecek nenek yang biasa disapa Bea di rumahnya hingga ditemukan ditemukan Bea tidak bernyawa, saat ditemui Pos Kupang menuturkan, Senin (13/5/2012), dirinya dan tetangga lainnya masih melihat nenek Bea pergi ke pasar. Namun sejak siang hari, nenek Bea yang tinggal sendirian itu pintu rumahnya terkunci.
Demikian juga pada malam harinya rumah itu gelap, karena tidak ada lampu listrik yang menyala. Malam itu, jelas Deeng, belum ada kecurigaan yang berlebihan terhadap keberadaan nenek Bea. Besok harinya, ungkap Deeng, tetangga yang biasa berkumpul di sekitar halaman dan teras rumah nenek Bea mulai bertanya-tanya dimanakah nenek tersebut. Pasalnya rumahnya masih tertutup dan malam harinya kondisi rumah gelap.
Namun beberapa tetangga menduga nenek Bea berada di keluarganya. Deeng melanjutkan, pada Rabu siang, dirinya saat membujuk anaknya tidur di kamar mendengar sejumlah tetangga yang biasa duduk bersama di pekarangan rumah Bea berceritera sambil bertanya-tanya dimanakah nenek Bea sebenarnya.
"Ketika itu firasat saya langsung berkata lain. Saya langsung keluar dari rumah dan bergabung dengan tetangga yang lain. Lalu saya bilang minggu lalu nenek Bea pernah mengeluh darah tinggi. Kita sempat telepon ke Hpnya, nadanya masuk namun tidak ada yang angkat. Setelah kita berbincang saya minta Merlin (seorang IRT juga) mengintip dari lubang ventilasi dinding kamar mandi. Ternyata benar terlihat tubuh nenek Bea tengah terkapar di kamar mandi itu,"jelas Deeng.
Ketika itu juga, kata Deeng, dirinya langsung lari ke tetangga lain untuk melaporkan ke polisi.
"Saat itu sekitar pukul 14.30 Wita. Polisi yang berusaha buka pintu rumah itu, dan ternyata benar nenek Bea telah meninggal di kamar mandi tersebut. Di duga nenek Bea jatuh di kamar mandi,"kata mantan Ketua RT. 02 RW.03 di Jalan Garuda tersebut.
Kasat Reskrim Polres Ende, Iptu Anjasmara yang memimpin langsung jalannya olah TKP dan identfikasi jenazah nenek Bea mengatakan, keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
Polisi hanya melakukan visum luar.
Pantauan Pos Kupang, etelah identifikasi bersama keluarga langsung merapihkan jenazah nenek Bea, dan membawa jenazah ke RSUD Ende dengan ambulans untuk divisum luar. Setelah visum, jenazah nenek Bea dibawah kembali ke rumahnya , disemayamkan untuk menunggu pemakaman. *