Pesawat F-22 Cacat Produksi, Pentagon Batasi Terbang
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), mengeluarkan pembatasan terbang bagi armada burung tempur termutahir mereka, F-22, lantaran
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), mengeluarkan pembatasan terbang bagi armada burung tempur termutahir mereka, F-22, lantaran sejumlah permasalahan keamanan pesawat tersebut.
Dalam surat edaran yang mereka keluarkan di hari Selasa (15/4/2012), kemarin, Pentagon, mengeluarkan pembatasan jangkauan terbang bagi armada F-22 yang melakukan patroli di sepanjang wilayah Alaska AS. Mereka juga mencoret F-22 dari daftar alutsista pesawat tempur yang siap dipergunakan dalam pertempuran.
Pada tahun lalu, Pentagon juga mengeluarkan larangan terbang bagi armada F-22 lantaran, ditemuinya permasalahan defisit oksigen kala ditengah penerbangan.
Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, telah memerintahkan untuk disediakannya oksigen cadangan di dalam pesawat, dimana sudah mulai dipasang di setiap armada F-22 pada bulan Desember kemarin.
"Kami tengah menyelidiki akar masalah," ujar Juru Bicara Pentagon, George Littl. "Bisa jadi aspek lain dari pesawat yang dapat berkontribusi terhadap hipoksia[kekurangan oksigen-], bisa juga karena ketinggian terbang pesawat," lanjutnya.
Dilaporkan sebanyak 12 kasus hipoksia terjadi pada pilot pesawat F-22, diantara April 2008 hingga Januari 2011. Mereka merasakan pusing saat mengendaraai pesawat berkecepatan tinggi itu.
Ada kekhawatiran pesawat jet tempur baru AS, F-35, yang sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin, mengalami masalah yang sama.
F-35 akan memiliki banyak fitur yang sama dengan F-22, tetapi tidak dapat terbang lebih tinggi atau lebih cepat. (bbc)