Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Sukhoi Jatuh, Menambah Catatan Buruk Penerbangan Rusia

Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Rabu (10/5/2012) menambah catatan buruk industri

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan wartawan Tribun Jakarta Deodatus S. Pradipto

TRIBUNNEWS.COM - Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Rabu (10/5/2012) menambah catatan buruk industri penerbangan Rusia.

Awal April lalu, sebuah pesawat jatuh di Siberia, Rusia dan menewaskan 31 orang. Sebelumnya sebuah pesawat penumpang jatuh setelah menabrak tepi sungai Yaroslavl pada 7 September 2011 dan menewaskan 44 orang.

Dimitry Medvedev yang waktu itu masih menjabat sebagai Presiden Rusia telah menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan udara Rusia pasca kecelakaan tersebut, termasuk pelatihan yang lebih baik dan perbaikan kondisi pesawat terbang.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) tahun lalu menilai lalu lintas udara Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet lainnya memang buruk dengan tingkat kecelakaan mencapai tiga kali lebih banyak daripada negara-negara lain.

Gunther Matschingg, Wakil Presiden Senior IATA mengatakan kunci permasalahan di Rusia adalah pilot dan teknisi darat harus beradaptasi dengan semakin banyaknya pesawat canggih.

Kepada Reuters, Gunther menambahkan para pejabat penerbangan dan sejumlah pejabat Rusia telah menyetujui untuk memperbaiki dengan segera sistem pelatihan pilot.

Diberitakan sebelumnya, lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 sudah diketahui, yakni di Gunung Salak, tepatnya di Kawah Ratu, pada sekitar pukul 09.30 WIB. Pesawat itu dilaporkan hilang sehari sebelumnya, Rabu (9/5/2012) petang.

Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Indonesia ini merupakan bagian dari Asian Roadshow, tur promosi di enam negara Asia, yakni Indonesia, Kazakhstan, Paksitan, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved