Gosip Panas: Abramovich Akan Pecat Di Matteo

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM - Bagi Roman Abramovich, gelar juara Piala FA dan sukses melaju ke babak final Liga Champions, sepertinya tidak memuaskan dirinya. Sang Big Bos Chelsea tersebut kembali membuat langkah mengejutkan.

Seperti dirilis Guardian dan The Sun, hari ini, secara tak terduga, nasib caretaker alias pelatih sementara Chelsea, Roberto Di Matteo, tak semulus yang diprediksi banyak pihak. Nyatanya, Sang Italiano ini tetap akan terdepak atawa tersingkir musim depan, setelah menuntaskan laga di Allianz Arena, kontra Bayern Muenchen, pekan depan.

Dua media besar di Inggris tersebut mengutip pernyataan sumber internal The Blues. Sang sumber mengatakan, Di Matteo tetap dipersilakan untuk meninggalkan Stamford Bridge atau tetap bertahan, namun dengan posisi kembali seperti semula, sebagai asisten pelatih.

Sang Roman asal Rusia ini tetap memegang teguh gengsi. Tak heran, musim depan, ia memutuskan untuk membeli jasa para pelatih top dunia. Menarik ditunggu apa yang akan dipilih Abramovich, setelah ia sempat menggunakan jasa Jose Mourinho, Carlo Ancelotti dan Andre Villas Boas, dengan Avram Grant sebagai penyela.

Roberto Di Matteo sendiri sudah mengungkapkan ketakutannya ditendang dari kursi pelatih tanpa nasib jelas tahu depan. Bahkan, mantan pemain Chelsea ini sudah bersiap untuk menerima apapun yang terjadi usai final Liga Champions.

Sumber senior Chelsea tersebut mengungkapkan, Di Matteo sangat gelisah begitu mendengar keberadaan dirinya tidak akan lama di kursi istimewa itu. "Robbie sangat ingin meraih gelar Liga Champions, namun ia juga harus berpikir tentang masa depannya. Ini yang akan membuat Chelsea dalam kondisi bahaya. Dia sudah berusaha untuk berbicara dengan barisan direksi, tapi ternyata tidak bisa. Mungkin dia akan diberi perpanjangan waktu sampai setengah musim pemanasan," katanya.

Di sisi lain, Di Matteo dikabarkan sudah kecewa dengan kondisi tersebut. Keajaiban yang sudah diberikan pada Frank Lampard dkk, seolah sirna begitu saja. "Dua trofi akan terasa istimewa, tapi kalau tetap pergi, berarti saya gagal," curhat Di Matteo.(*)

Laporan lengkapnya di Tribun Jakarta