Senin, 6 Oktober 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Pilot Sukhoi Superjet 100 Bernama Aleksandr Yablontsev

Dugaan pembajakan dan menabrak gunung, masih menyelimuti seputar hilangnya pesawat pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia.

zoom-inlihat foto Pilot Sukhoi Superjet 100 Bernama Aleksandr Yablontsev
RIA Novosti/Iliya Pitalev
Sukhoi Superjet-100

RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dugaan pembajakan dan menabrak Gunung Salak, masih menyelimuti seputar hilangnya pesawat pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia.

Pesawat sipil teranyar yang membawa 44 penumpang, menghilang dari radar saat berlangsungnya penerbangan demonstratif di Jakarta, Indonesia, Rabu (9/5/2012).

Pesawat ini tidak kembali ke bandara pada waktu yang dijadwalkan setelah lepas landas. Saat itu, bahan bakar seharusnya diisi kembali.

Sesaat sebelum hilang dari pantauan radar, awak pesawat meminta izin untuk turun, demikian dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti, mengutip seorang pejabat penerbangan Indonesia.

Pesawat itu mendapat izin untuk turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6.000 kaki, dan bergerak ke arah kanan bawah.

Ada 44 penumpang di dalam pesawat itu, delapan di antaranya warga Rusia, dan 36 lagi warga asing, atau Indonesia. Sebagian besar penumpang adalah perwakilan dari perusahaan penerbangan besar.

Pesawat ini dioperasikan oleh kru Rusia. Berdasarkan kicauan seorang blogger dan wisatawan, Dolya Sergey di Twitter, pesawat itu dioperasikan oleh senior test pilot Aleksandr Yablontsev, dan co-pilot Aleksandr Kochetkov.

RIA Novosti juga merilis nama enam warga Rusia lain, yakni Oleg Shvetsov (areo navigator), Aleksey Kirkin (insinyur penerbangan), Dennis Rakhmanov (insinyur uji terbang), Nikolay Martyshenko (wakil kepala uji terbang), Evgeny Grebenshchikov (Direktur Penjualan Sukhoi), serta Kristina Kurzhukova (manajer kontrak Sukhoi).

Laporan terbaru menunjukkan, tidak satupun dari mereka yang bisa dihubungi melalui telepon. Pesawat ini tiba di Indonesia, hari ini (9/5/2012).

Indonesia adalah perhentian keempat pada roadshow Asia, yang meliputi enam negara. Pesawat itu sebelumnya mengunjungi Myanmar, Pakistan dan Kazakhstan. Setelah Jakarta, pesawat seharusnya pergi ke Laos dan Vietnam.

Sebelum raib, pesawat ini sudah terbang selama dua setengah jam di langit Jakarta. Dilaporkan, beberpapa maskapai seperti Sky Aviation, Batavia Air, Pelita Air, Air Aviastar, dan Sriwijaya Air, menjadi calon peminat pesawat ini. (*)

Berita Nasional Terkini

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved