Nasib Anas di Demokrat
Ganggu Citra Demokrat, Hayono: KPK Harus Cepat Jerat Anas!
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cepat menyelesaikan kasus korupsi yang disebut-sebut melibatkan Anas Urbaningrum.
Hayono khawatir peringkat atau rating Partai Demokrat akan terus anjlok jika kasus itu "digantung" hingga masa Pemilu 2014.
"Harapan kami, KPK bekerja bekerjalah dengan cepat. Kalau salah atau tidak, yah cepat. Kalau lama, ini berpengaruh pada rating Partai Demokrat. Jelas ini mengganggu citra partai di hadapan publik. Makanya kami mengimbau KPK, janganlah prosesnya lama-lama," ujar Hayono di DPR, Jakarta, Senin (7/5/2012).
Meski begitu, Hayono menegaskan partainya menghargai tugas pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. Ia memastikan partainya tak akan mengintervensi KPK dalam menangani kasus korupsi yang melibatkan kadernya, Angelina Sondakh (Angie).
"Kalau Angie (Angelina Sondakh) tahu ada penyimpangan yang dilakukan oleh kader Partai Demokrat atau partai lain, yah buka. KPK juga harus membantu 'bersih-bersih' di Partai Demokrat, di DPR, silakan dibuka," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan, nama Anas disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Namun, KPK belum memiliki bukti keterlibatannya. Bahkan, Anas sempat sesumbar siap digantung di Monas jika mengambil uang hasil korupsi. Sebelumnya, kader Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Angrlina Sondakh lebih dulu menjadi tersangka kasus korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games.