Anies Baswedan: TV Mesin Produksi Pesimisme yang Dahsyat
Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, meminta agar media mengambil peran dalam membangkitkan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, meminta agar media mengambil peran dalam membangkitkan optimisme masyarakat Indonesia. Pasalnya, sejauh ini sikap pesimistis yang menghantui masyarakat dinilai akibat pengaruh besar dari tayangan media.
Anies mengkritik tayangan media televisi yang kerap mengangkat sisi negatif dan kekerasan. Bahkan, sejumlah fakta-fakta yang disajikan kerap mengabaikan perspektif lain.
"Televisi adalah mesin produksi pesimisme yang dahsyat. Bisa dilihat, Pilkada rusuh sedikit saja langsung ditayangkan. Padahal kalau dihitung, Pilkada yang rusuh di republik ini bisa dihitung jari. Tapi ada berapa Pilkada yang berjalan damai, sangat banyak bukan? Namun tidak pernah diekspos televisi," ujarnya usai membawakan diskusi, Rabu (29/2/2012) di ruang Meranti Bank Indonesia Balikpapan.
Dia mencontohkan, seperti Pilkada Jatim yang berjalan sampai 3 putaran, semuanya damai. Lalu ada 127 kasus Pilkada yang sampai ke MK.
Anies menilai, sejauh ini pemberitaan di media cetak cenderung lebih baik ketimbang televisi. Bahkan, menurutnya, keberadaan media cetak jauh lebih berkontribusi dalam mencerahkan masyarakat ketimbang televisi. Untuk itu ia berharap, kedepan media bisa menjadi leader dalam mengusung perubahan yang optimistis.
"Teman-teman media bantu untuk bisa tetap kritis tapi optimis, hari ini media cetak jauh lebih baik. Yang sering jadi masalah justeru media televisi. Seringkali mereka harus lebih canggih didalam mengemas kabar. Sehingga kabar itu tidak merontokkan kepercayaan diri kita. Yang sering terjadi kejadiannya kecil, tapi diekspos seakan-akan negeri ini suram," pungkasnya.