Umar: Tidak Ada Money Politics Hanya Uang Transpor

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ketua Divisi Tanggap Darurat Partai Demokrat, Umar Arsal membantah membagi-bagi uang saat pelaksanaan kongres Partai Demokrat di Bandung.

Menurut Umar saat kongres tidak ada money politics, tetapi penggantian ongkos transport.

"Demi Allah tidak ada, yang ada hanya penggantian transpor, "ujar Umar di gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/2/2012).

Umar menceritakan jumlah uang transpor bervariasi misalnya untuk biaya peserta dan hotel masing-masing kamar. Hampir semua DPC di Sulawesi dapat Rp 3.500.000 untuk per orangnya sebagai pegganti transpor. Lalu, saat Deklarasi Anas Urbaningrum di Jakarta, tiap tim DPC mendapatkan Rp 7.500.000.

"Di Bandung kita kasih Rp 5.000.000 per delegasi,"jelas Umar.

Dana-dana tersebut kata Umar didapatkan dari sumbangan-sumbangan lalu patungan-patungan. Bahkan, Umar sendiri mengaku menyumbang Rp 5.000.000 untuk Kongres, namun saat diminta penggantian, hingga saat ini M. Nazaruddin belum memberikan ganti uang Umar.

"Saya nyumbang Rp 5.000.000 minta ganti ke Nazar sampai sekarang belum ada gantinya," jelas Umar.

Lebih jauh Umar menambahkan untuk pembagian Blackberry jenis Gemini, anggota Komisi V DPR ini mengakuinya. Pada saat Kongres memang ia mendapat tugas membagi-bagikan Blackberry untuk perwakilan Sulawesi.

Hanya, dana untuk membeli Blackberry tersebut didapat dari kolekan seluruh anggota Demokrat.

"Saya kebagian bagiin 47 Blackberry, tapi dananya dari patungan untuk mempermudah komando,"jelasnya.

Sementara itu ketika ditanyakan apa maksud dari Diana Maringka menuduhnya bagi-bagi uang di Kongres. Umar menduga itu ikut campur suaminya yang bekerja di partai luar Demokrat.

"Ini politisasi, suaminya ibu Diana itu kan kader partai lain,"pungkasnya.