Penembakan di Aceh
Polri Klaim Aceh Aman Meski Banyak Teror Penembakan
Penembakan terhadap rumah Asnawi Abdul Rahmman (37), Minggu (5/2/2012), menambah daftar panjang kasus penembakan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penembakan terhadap rumah Asnawi Abdul Rahmman (37), Minggu (5/2/2012), menambah daftar panjang kasus penembakan di Aceh. Meskipun demikian Mabes Polri mengklaim keadaan di Tanah Rencong aman.
"Sementara ini situasi aman dan tidak masalah, jadi kita kasih rekomendasi. Pilkada kita siap mengamankannya. Tidak ada masalah bagi kita," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2012).
Menurutnya, Kapolda Aceh hingga saat ini baru minta perkuatan pengamanan untuk Pilkada. Sehingga Saud berpendapat bahwa untuk pengamanan rutin masih bisa dikendalikan Polda Aceh.
"Untuk Pilkada nanti, kan dilaksanakan 9 April 2012 mendatang, ini masih menunggu kepastiannya, untuk mengirim petugas yang akan di BKO-kan ke sana untuk membantu Polda Aceh 780 orang. Terdiri dari penyidik, intelejen, dan fungsi-fungsi pendukung seperti Brimob, Jihandak, Labfor dan identifikasi," ungkapnya.
Sebelum penembakan rumah Asnawi, sudah lima kali terjadi kasus penembakan di Tanah Rencong. Pada Sabtu (31/12/2011) pukul 21.00 WIB terjadi penembakan di dua tempat berbeda.
Penembakan pertama terjadi terhadap mes pekerja kabel Telkom. Pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan menggunakan senjata api AK 47 langsung memberondong ke dalam mes. Akibatnya tiga orang meninggal yaitu Sunyoto, Suparno, dan Daud. Sementara tujuh orang lainnya luka berat, yakni Andri, Hasan, Kirul, Imam, Kopral, Aan dan Bonjol.
Kasus penembakan kedua terjadi terhadap karyawan Toko Istana Boneka yang terletak di kampung Dou Ulee Kareng, Banda Aceh. Dua orang pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menghampiri korban Wagino yang berdiri di depan toko boneka tersebut. Kemudian korban langsung ditembak dengan senpi genggam mengenai kepala kiri tembus hingga kanan.
Kemudian, lima pria tidak dikenal tiba-tiba mendatangi kedai Paimin yang terletak di Desa Seureuh, Langkahan, Aceh Utara, Minggu (1/1/2012) sekitar pukul 20.30 WIB. Seusai menanyakan alamat, mereka langsung menghujani orang-orang yang ada di kedai dengan tembakan yang membabi buta.
Akibat tembakan yang membabi buta tersebut, satu orang tewas dan satu orang terluka. Korban tewas atas nama Suryadi (30), sementara Eti Karyawanto (31) saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat.
Kemudian, Kamis malam (5/1/2012) tiga buruh bangunan mengalami luka tembak saat sedang beristirahat di Aneuk Galong, Sukamakmur, Aceh Besar. Ketiga korban yang mengalami luka tembak di antaranya Gunoko (30), warga Semarang, Jawa Tengah, yang mengalami luka tembak di kepala dan kondisinya masih kritis.
Sementara dua korban lainnya, Agus Suwityo (35) terkena tembak di bagian rusuk dan Sotiku Anas (25) yang kena tembak di bahu kanan dalam keadaan stabil.
Ketiga korban penembakan pada Kamis malam tersebut baru empat bulan bekerja. Korban ditembak dalam sebuah ruangan tempat istirahat, ketika para korban usai menjalankan salat Magrib.
Tiga korban penembakan merupakan pekerja bangunan dari Semarang, Jawa Tengah, yang seluruhnya berjumlah 24 orang dan kontraknya akan selesai dalam kurun waktu satu bulan kerja lagi. Atas rentetan kejadian tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan.
Kemudian tak lama berselang kembali terjadi penembakan terhadap rumah calon Bupati Aceh Utara Misbahul Munir, beruntung tidak ada korban dalam kejadian tersebut.(*)