Ibu Korban Pembunuhan di Batam Minta Pelaku Dihukum Mati

Laporan Wartawan Tribun Jambi

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Tewasnya Dody, manajer PT International Management Services (IMS) dan stafnya, Risnandar, yang mayatnya lalu dicor, membuat keluarganya trauma.

Ibunda Dody, Wati berharap pelaku dihukum mati. Kepada Tribun, Ayen, bibi Dody mengatakan bahwa rumah kontrakan di Batam, tempat keduanya dibunuh dan dicor, tak akan diteruskan lagi. "Nanti Jhoni juga kita suruh tinggal di sini saja," katanya.

Pukul 13.00 keluarga Dody sudah menunggu di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Sabtu (2/8/2011) jenazah Dody atau Abun, korban pembunuhan di Batam, diterbangkan ke Jambi.

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya sekitar pukul 13.30 pesawat yang mengangkut jenazah Dody tiba. Harap-harap cemas keluarga menunggu barang demi barang diturunkan dari pesawat.

Tangis keluarga pun pecah saat peti jenazah diangkut ke dalam ambulans Yayasan Aneka Kesejahteraan, Jambi. Iring-iringan jenazah segera meluncur ke yayasan Aneka Kesejahteraan, Puncak, Jambi.

Tak berhenti sampai di sana, Wati, yang disusulkan setelah jenazah Dody sampai di Yayasan, segera menghambur ke tempat Dody berbaring dalam peti sembari menangis.

Rencananya, Dody akan dimakamkan di makam Paal 12, Minggu (21/8/2011) pukul 13.30.

Adik Dody, Jhoni, yang ditemui Tribun siang itu, mengaku sedang dalam kondisi yang kurang baik. Karena itu pihak keluarga belum berkenan untuk wawancara.

Hanya paman Dody, Rudi mengatakan pihak keluarga akan menuju ke makam untuk melihat lokasi.

Sehari sebelumnya, pihak keluarga melalui bibi Dody, Ayen berharap polisi segera menuntaskan kasus ini.

"Kalau bisa diusut sampai tuntas, kalau bisa hukum mati. Anak ini nggak bersalah kok," ujar Ayen.

Waktu itu, ia mengatakan bahwa pihak keluarga mengalami trauma atas peristiwa ini, dan akan meminta Jhoni, adik Dody yang kini tinggal di Batam agar kembali dan tinggal di Jambi saja.