Jumat, 3 Oktober 2025

Video Populer Pekan Ini

Ini 17 PSK Asal Maroko yang Ditangkap Petugas Imigrasi

Sebanyak 17 PSK asal Maroko ini ditangkap dari sebuah tempat hiburan malam di kawasan Senayan.

Editor: Mohamad Yoenus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Petugas Imigrasi Jakarta Pusat membongkar sindikat PSK berkewarganegaraan Maroko.

Sebanyak 17 PSK asal Maroko ini ditangkap dari sebuah tempat hiburan malam di kawasan Senayan.

Saat ditangkap para pelaku tidak dapat menunjukan dokumen izin tinggal.

Kendati baru sekali membongkar sindikat prostitusi asing di Jakarta Pusat, Tato Juliandin Hidayawan selaku Kepala Kantor Imigrasi Klas 1 Khusus Jakarta Pusat, menyatakan akan mendalami kasus dugaan sejumlah prostitusi asing di wiliyahnya.

Ia mengungkapkan beberapa tempat di Jakarta Pusat yang diduga menjadi tempat prostitusi terselubung seperti di wilayah Pecenongan, Pasar Baru, Tanah Abang dan Gambir.

"Masih kami selidiki terus agar sindikat ini tak bisa beraksi dengan mudah dan jumlahnya dapat ditekan," ucap Tato di Gedung Imigrasi Jakarta Pusat, Jalan Merpati, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).

Mereka yang terjaring, sambung Tato, terancam hukuman penjara selama 10 tahun karena melanggar Pasal 119 tentang penyalahgunaan izin tinggal.

Mereka juga dikenakan Pasal 112 tentang penyalahgunaan visa.

"Jika ditotal, ancaman kurungannya bisa 10 tahun," katanya.

Kasus ini terungkap berkat laporan dari masyarakat yang mencurigai adanyan prostitusi terselubung di klub malam yang terletak di bilangan Senayan.

Bekerjasama dengan pihak Kodim 05/01 Jakarta Pusat, 17 perempuan asal Maroko tersebut diamankan pada Jumat dini hari tadi, ketika berada di klub malam itu.

Saat ditangkap, petugas menyita beberapa alat bantu seks seperti sabun, g-string, lingerie, gel, kondom dan dildo.

Petugas Imigrasi Nyamar Pelanggan

Petugas Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat mengamankan 17 Warga Negara Asing (WNA) asal Maroko yang diduga menjadi PSK (Pekerja Seks Komersil) di sebuah diskotek di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat dinihari.

Berawal dari penyamaran petugas Imigrasi bekerjasama dengan Kodim 0501 Jakarta Pusat, yang membooking salah satu wanita berinisial TD, akhirnya belasan wanita tersebut diketahui tak memiliki dokumen perjalanan.

"Petugas melakukan penyamaran untuk membooking satu PSK untuk short time seharga Rp5 juta," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan, Jumat (21/10/2016).

Petugas akhirnya melapor hingga dilakukan penggerebekan ke diskotek tersebut melalui operasi yang melibatkan 27 personil gabungan Imigrasi dan TNI dari Kodim 0501 Jakarta Pusat dibawah pimpinan Dandim Kolonel Inf TNI Zamroni.

Operasi ini dilakukan pukul 01.00 dinihari dan 17 wanita tersebut dibawa ke kantor Imigrasi Jakarta Pusat pada pukul 03.00.

"Mereka sudah satu bulan berada di Jakarta dan belum melapor ke imigrasi. Sedangkan mucikarinya hingga kini masih dalami," ujar Tato.

17 wanita tersebut kini diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat dengan barang bukti berupa sabun, pelumas, kondom, G-String, dan rambut palsu.

Tolak Kencan dengan Pria Indonesia

Ternyata 17 perempuan asal Maroko yang diamankan pihak Imigrasi Jakarta Pusat di kawasan Senayan tidak sembarangan memilih pasangan kencannya.

Maklumlah, tarifnya mereka untuk sekali kencan sangat tinggi, sehingga pilih-pilih pelanggan.

Mereka biasanya menjajakan dirinya hanya untuk pria asal Timur Tengah yang tinggal di Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Imigrasi Klas 1 Jakarta Pusat, Tato Juliadin Hidayawan.

"Pasarannya memang ekspatriat asing. Kalau bukan itu, mereka gak mau," ucap Tato di Gedung Imigrasi Jakarta Pusat, Jalan Merpati, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).

Bahkan, kata Tato, mereka enggan berkencan dengan pria pribumi kendati pria tersebut membayar lebih dari standar tarif yang sudah mereka tentukan, yakni Rp5 juta.

"Biar orang pribumi itu berduit, mereka juga gak mau. Jadi memang sudah target market sendiri," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk membongkar dugaan prostitusi terselubung ini, pihaknya menurunkan personel yang memiliki perawakan Timur Tengah.

"Saat di kamar, wanita itu kami tangkap," ujar Tato.

Kasus ini terungkap berkat laporan dari masyarakat yang mencurigai adanya prostitusi terselubung di klub malam yang terletak di bilangan Senayan.

Bekerjasama dengan pihak Kodim 05/01 Jakarta Pusat, 17 perempuan tersebut diamankan pada Jumat dini hari tadi ketika berada di klub malam itu.

Saat ditangkap, petugas menyita beberapa alat bantu seks seperti sabun, g string, lingeri, gel, kondom dan dildo. (Rangga Baskoro)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved