Penjual Kaset di Jalan Cihapit Bandung Belum Kehilangan Pembeli
Yang datang itu biasanya mencari kaset lagu-lagu lama yang tidak ditemukan lagi di toko ataupun dicari di internet.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Mendengarkan lagu dari kaset dan radio tape sebagai pemutarnya merupakan bagian dari aktivitas masa lalu.
Teknologi kini sudah berkembang pesat. Orang banyak mengunduh dengan format tertentu di internet. Kemudian lagu diputar melalui software tertentu pula. iTunes misalnya.
Namun, bukan berarti kaset sudah ditinggalkan sepenuhnya. Mau tahu buktinya?
Kalau ada waktu, datang ke kios di Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Kios itu menjajakan album penyanyi dan musisi kenamaan dari dalam maupun luar negeri dalam bentuk kaset.
Pedagangnya sampai sekarang masih bertahan. Tentu saja alasannya karena produk jualannya masih memiliki peminat meski termasuk barang bekas.
Oding Turiat (75) dan Jejen (29) adalah dua pedagang kaset yang masih eksis sampai sekarang di jalan tersebut.
Saat ditemui, mereka tampak sibuk. Mereka tengah mencoba kaset tembang lawas Iwan Fals yang dirilis pada 1981 lantaran ada pembeli yang telah memesannya.
Di tengah majunya teknologi dan era digital, lagu yang terekam dalam sebuah benda yang berbentuk persegi panjang itu masih diminati sejumlah orang.
Peminatnya kaset ini berasal dari berbagai kalangan dan usia. Bahkan warga negara asing pun kerap memesan album kaset tertentu kepada Oding atau Jejen yang merupakan cucunya.
“Yang datang itu biasanya mencari lagu-lagu lama yang tidak ditemukan lagi di toko ataupun dicari di internet,” kata Oding ketika berbincang di kiosnya.
Menurutnya, masih bertahannya kaset pita di zaman yang serba canggih dan praktis ini tak lain karena kualitas.
Kaset pita, kata dia, lebih memiliki suara yang bagus meski usinya sampai puluhan tahun.
Setiap kasetnya, Oding menghargai secara bervariasi tergantung penyanyi dan kondisinya.
Kaset-kaset miliknya itu dijual dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Setidaknya puluhan ribu dari berbagai album dan penyanyi dijajakannya di pinggir jalan.
“Kalau koleksi mulai dari lagu era 80-an sampai 2012 ada. Terakhir itu kan produksi kaset berhenti pada 2012,” ujar Oding.(*)