Warga di Bogor Ngabuburit Berebut Lele di Jalan Rusak Mirip Kubangan
Puluhan warga Kelurahan Karadenan berebut ikan lele di lokasi jalan rusak yang tergenang air, Senin (13/6/2016) sore.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Aksi ngabuburit warga Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor terbilang unik.
Pasalnya, puluhan warga ini berebut ikan lele di lokasi jalan rusak yang tergenang air pada Senin (13/6/2016) sore.
Hal ini dilakukan lantaran warga kesal dengan kondisi jalan rusak di daerahnya yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, puluhan ibu-ibu juga anak-anak nampak berebut di antara kubangan jalan rusak yang tertutup air.
Ikan lele yang sengaja dilepas itu pun menjadi rebutan warga.
Tak hanya berebut ikan, warga juga mengeluarkan konpor untuk menggoreng ikan lele yang diperolehnya itu di tengah-tengah jalan.
Nita (31) mengatakan, jika jalan yang berada di wilayahnya itu diperbaiki sekitar 2 tahun lalu.
"Pernah dibenerin, tapi cuma ditambel dan rusak lagi," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (13/6/2016)
Hal serupa dikatakan warga yang lain, Andri (29) yang juga mengeluhkan kondisi jalan diwilayahnya.
"Biarin saja, biar Bupati tahu kalau warga udah kesal," keluhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi mengatakan jika warga yang melakukan aksi di jalan rusak itu merupakan teguran dan saran bagi pemerintah daerah.
"Ini kan aspirasi dari masyarakat untuk kemajuan pembangunanKabupaten Bogor juga," jelasnya saat ditemui diruang kerjanya pada Senin (13/6/2016).
Politisi Partai Golkar ini juga menyebut, jalan merupakan akses vital untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kalau jalannya bagus, maka secara otomatis perekonomian masyarakat pun akan mengalami peningkatan," kata dia.
Menurutnya, pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp 650 miliar untuk infastruktur di Kabupaten Bogor.
"Kalau untuk angaran infastrutur dalam pembahasan di DPRD tidak pernah dikurangi, ini masalahnya di Binamarga dan Bappeda yang perencanaannya masih kurang baik," tuturnya.
Padahal, sambungnya, jika jalan rusak bisa langsung ditangani oleh UPT jalan yang memang bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan.
"Kalau masyarakat itu minimal ada langkah yang dilakukan pemerintah, mininal dilakukan pemeliharaan dulu," pungkasnya.(*)