Tuai Kecaman, Video Ini Menunjukkan Hal Tak Layak Dilakukan Polisi di TKP Penembakan Orlando
Seorang YouTuber posting sebuah video tayangan langsung sebuah televisi saat penembakan Orlando. Seorang polisi tertangkap kamera, tuai kecaman.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang YouTuber posting sebuah video tayangan langsung sebuah televisi saat penembakan Orlando.
Seorang polisi tertangkap kamera, tuai kecaman dan jadi viral, Selasa (14/6/2016).
Akun YouTube dengan nama Millsmost, mengunggah sebuah cuplikan tayangan langsung televisi.
Ia beri judul,' Orlando Pulse Shooting Cop Laughing in Background.'
Pada tayangan tersebut seorang polisi menuai kecaman karena tertangkap kamera tertawa di belakang komandan kepolisian yang sedang diwawancarai saat siaran langsung televisi di peristiwa penembakan Orlando.
Baru diposting pada Minggu (12/6/2016) lalu sudah ditonton sebanyak 24.800 kali dan ratusan komentar.
Melalui postingan komentar di tayangan tersebut sebagian besar netizen mengecam dan menyayangkan perilaku polisi tersebut.
Mungkin saja si polisi tak sadar ia tertangkap kamera, ia tertawa mungkin merasa senang karena nongol di televisi namun dinilai apa yang dilakukan tak mencerminkan sosok penegak hukum yang seharusnya memiliki empati.
Turut merasakan kepedihan atas tragedi kemanusiaan yang terjadi.
Netizen mengungkapkan kekesalannya.
"Yah tertawalah, pembunuhan massal memang lucu bukan?"
Demikian tulis seorang netizen.
Netizen lainnya menilai dengan rinci gerakan tiap gerakan, ia menduga polisi tersebut tak sadar sedang bergurau dengan polisi lain satu di antaranya terliha ia tersenyum lalu mengedipkan mata.
Meski demikian secara keseluruhan netizen mengecam dan menyayangkan tindakan polisi ini.
Pembunuhan massal
Seperti diberitakan sebelumnya keriuhan pesta dengan ingar-bingar musik di klub malam Pulse di Kota Orlando, Amerika Serikat, Minggu (12/6/2016) dini hari, seketika berubah menjadi keriuhan yang menakutkan.
"Mulai dari satu tembakan, lalu terdengar banyak sekali suara tembakan, bang.. bang.. bang," ungkap salah satu saksi mata dalam wawancara video yang dilansir Orlando Sentinel, Senin (13/6/2016).
Kesaksian serupa dituturkan disc jockey yang bertugas memandu musik saat itu, Ray Rivera.
"Saat sempat mengecilkan suara, kemudian saya nyalakan lagi, tapi saya lalu matikan musik saat suara tembakan semakin menjadi," kata Rivera.
"Keadaan saat itu sangat kacau, banyak sekali orang yang lalu berlindung di balik tempat saya bekerja. Saat melihat ada kesempatan saya mengajak mereka semua keluar," sambung Rivera.
Seperti yang telah diberitakan, aksi penembakan yang dilakukan seorang diri oleh pemuda berusia 29 tahun, Omar Mateen, itu menewaskan 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka dalam serangan.
Suara ponsel
Pemandangan yang tak kalah mengerikan adalah ketika para saksi mengaku mendengar suara puluhan ponsel dari tubuh para korban yang bergelimangan di lantai saat itu.
Ponsel-ponsel itu berdering dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun, tentu, tak ada satu pun dari pemilik ponsel itu yang menjawab panggilan tersebut.
Seperti dilaporan laman VOA, para kerabat dengan terisak memberi tahu para wartawan di tempat kejadian bahwa mereka tidak tahu apakah anggota keluarga mereka hidup atau mati.
Sementara itu, pemilik klub malam Pulse, Barbara Poma, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia terpukul, dan menyebut klubnya adalah sebuah tempat penuh cinta dan diterimanya komunitas gay.
Bendera setengah tiang
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama pun sudah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang demi menghormati para korban serangan itu.
Presiden Obama pun menyatakan serangan itu adalah tindakan terorisme. Selanjutnya Biro Penyelidikan Federal (FBI) akan memimpin penyelidikan kasus ini.
Jaksa Agung Loretta Lynch dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson pun membatalkan perjalanan ke Beijing. Awalnya mereka dijadwalkan melakukan pembicaraan keamanan dunia siber dengan para pejabat di China.
Gubernur Florida Rick Scott menyatakan keadaan darurat di Orange County, lokasi kota Orlando.
Pihak berwenang akan mengumumkan nama-nama korban serangan itu setelah memberi tahu keluarga.
Pemandangan yang menyentuh pun terlihat ketika wargaOrlando antre panjang mendonasikan darah mereka bagi korban yang terluka dan kini menjalani perawatan di RS.(*)