Sabtu, 4 Oktober 2025

Video Populer Pekan Ini

Ajak Pilot dan Pramugari, Lion Air Sampaikan Keberatan Atas Sanksi Pemerintah

Maskapai Lion Air mengadakan jumpa pers di kantor pusatnya lantai 12.

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Lion Air mengadakan jumpa pers di kantor pusat Lion Air, Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Tidak seperti biasanya, kali ini direksi Lion Air mengajak ratusan pramugari dan karyawan untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait pembekuan pekerja jasa angkutan sisi darat (groundhandling).

Acara jumpa pers dilaksanakan pukul 16.00 WIB menunggu semua pramugari berdiri persis di belakang direksi manajemen Lion Air.

Para pramugari pun berseragam dan riasan lengkap, namun tidak menebar senyuman seperti di atas pesawat.

Selain pramugari, hadir pula para perwakilan pekerja dari groundhandling dan pilot yang sempat melakukan aksi mogok beberapa waktu lalu.

Saat jumpa pers para direksi pun memberikan kesempatan perwakilan pegawai menyuarakan pendapatnya.

Pilot Lion Air Reza Muhammad diberikan waktu untuk menyuarakan pendapatnya.

Reza pun meminta maaf kepada masyarakat akibat para pilot yang beberapa waktu lalu tidak beroperasi sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.

"Kami dari pilot Lion Air, kami minta maaf pengguna jasa Lion Air jadi tidak nyaman akibat ulah kami," ujar Reza membacakan teks permohonan maaf secara terbata-bata.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari pekerja groundhandling Alex Manik.

Ia pun meminta maaf jika kesalahan yang dibuat rekan kerjanya membuat rugi banyak pihak.

Alex pun berharap agar Kementerian Perhubungan memikirkan kembali keputusan sanksi tersebut.

Karena jika sanksi tersebut sudah diberlakukan, maka banyak para pekerja di bagian groundhandling tidak bisa menafkahi keluarganya.

"Kami butuh pekerjaaan, kami butuh makan, diantara kami ada seorang suami, seorang ayah, jadi tulang punggung utama dalam keluarganya," kata Alex menahan isak tangis.

Maskapai Lion Air dalam beberapa hari lalu memang melakukan dua kesalahan.

Pada 11 Mei 2016, beberapa pilot Lion Air mogok karena belum mendapat tunjangan transportasi.

Sedangkan kesalahan kedua di hari yang sama, penumpang internasional Lion Air lolos dari pemeriksaan imigrasi.

Dalam jumpa pers tersebut, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait keberatan atas sanksi pembekuan karyawan groundhandling.

Selain itu pihak maskapai juga menolak hukuman pembekuan rute baru.

Semua protes yang diajukan maskapai Lion Air kepada Kementerian Perhubungan, karena tidak sesuai aturan yang berlaku dan menurutnya terburu-buru.

Dalam hal ini sebelum proses investigasi selesai, hukuman sudah dijatuhkan.

"Kita diberikan oleh Kementerian Perhubungan, menyangkut terjadinya delay pada tanggal 10 dan juga kesalahan round handling penumpang pada tanggal 10 ," kata Edward.

"Sanksi yang pertama adalah bahwa, Lion Air tidak diperkenankan untuk mengembangkan rute. Dan sanksi yang kedua adalah membekukan pelaksanaan round handling," ujarnya.

"Kami dapat melihat apa yang dilakukan ini, sangat terburu-buru dan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi," ungkapnya.

Pihak Lion Air meyakinkan kepada masyarakat, meski terkena sanksi, operasional penerbangan tetap berjalan normal, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved