Ratusan Siswa Terjaring Razia Saat Konvoi Kendaraan, Ini Dia Hukumannya
"Ayo baris, ayo baris. Ojo pisah. Kenek razia siji, kenek kabeh. Ojo mlayu," katanya.
Laporan Wartawan Tribun Jateng /Galih Priatmojo/Daniel
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Riuh suara klakson bersahutan geberan knalpot sepeda motor ratusan siswa SMK di Kota Semarang, memekakkan telinga orang-orang di kawasan Taman Menteri Supeno, Semarang, Sabtu (7/5/2016) sore.
Seragam putih abu-abu yang mereka kenakan sudah dinodai tinta dan cat semprot.
Euforia kelulusan begitu terasa di dalam rombongan itu.
"Ayo baris, ayo baris. Ojo pisah. Kenek razia siji, kenek kabeh. Ojo mlayu (Ayo baris, ayo baris. Jangan pisah. Kena razia satu, kena semua. Jangan lari)," seru siswa yang berada di barisan sepeda motor paling depan.
Seruan itu pun diamini para rekannya. Mereka berteriak sambil kembali menggeber-geber knalpot motor.
Tak ada lima menit, rombongan itu mulai melajukan sepeda motor ke arah selatan Taman Menteri Supeno.
Sebagian mereka mengaku bawa dua seragam untuk cadangan. Karena belum ada pengumuman kelulusan namun sudah konvoi.
Polrestabes Semarang sigap mencegah terjadinya hal hal tak diinginkan.
Polisi pun merazia para pengendara yang tidak tertib lalulintas, tak terkecuali siswa siswi yang konvoi kendaraan.
Kepala Satuan (Kasat) Sabhara Polrestabes Semarang, Ronny Tri menegaskan pihaknya sudah menyosialisasikan larangan konvoikelulusan di beberapa sekolah.
Bilamana ada siswa yang nekat, imbuh Ronny, pihaknya tak segan membubarkan aksi itu dengan cara sendiri.
Polrestabes Semarang menggelar razia terhadap anak-anak sekolah yang melakukan konvoi, Sabtu (7/7/2016).
Mereka yang sedang berkumpul siap-siap akan menggeber kendaraan di TBRS Semarang juga dirazia.
Ronny mengatakan tindakan razia ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan aksi perayaan kelulusan para siswa SMA yang dipusatkan di pelataran TBRS.
Ada ratusan siswa dari 16 sekolah SMA dan SMK di Kota Semarang yang terjaring razia.
Ada sebanyak 326 pelajar dari sebanyak 16 sekolah SMA dan SMK yang terjaring razia.
Sekolah yang terjaring yakni siswa SMAN 2, SMAN 15, SMAN 10, SMAN 11, SMA Sultan Agung, SMK sepuluh november, SMK Muhammadiyah 1, SMKN 1, SMKN 3, SMK Pelita Nusantara, SMA Gita Bahari, SMA Nasima, SMA Ksatrian 2, SMK Pelita Nusantara, SMK Palebon, SMA Pekalongan, serta SMK 2.
"Sejauh ini dari hasil razia tidak ditemukan senjata tajam, hanya saja ada beberapa siswa yang tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan, kami kasih surat dan untuk penindakan selanjutnya diserahkan ke pihak sekolah," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Drs Bunyamin mengatakan tindakan para siswa ini memang perlu dicegah untuk meminimalisir aksi-aksi yang tidak baik.
Apalagi sebetulnya pihak dari sekolah juga sudah melakukan pencegahan dan pelarangan aksi perayaan seperti ini dengan mengumumkan hasil kelulusan melalui website online. (*)