Cinta tak Direstui Berujung Maut: Dede Tewas di Tangan Kekasih Adiknya
“Karena tidak senang dengan hubungan keduanya, korban bersama Deni dan dua rekannya menghampiri Mansyur yang menunggu di depan jalan,” tutur Dery.
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -- Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung menahan Yunus alias Mansyur (23), tersangka pembunuhan terhadap Dede Irawan alias Dery (30).
Mansyur menusuk Dede hingga tewas menggunakan badiknya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya mengatakan, Mansyur ditangkap tak jauh dari tempat kejadian perkara di Jalan Pangeran Emir Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, pada Selasa (26/4/2016).
Dery mengatakan, tersangka menusuk Dede karena dikeroyok oleh Dede dan tiga rekannya.
Selain Dede, ada dua orang lain yang menjadi korban sabetan badik Dede, yakni Deni dan Ical.
Keduanya mengalami luka di bagian perut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya mengatakan, pembunuhan terhadap Dede dilatarbelakangi masalah keluarga.
Dery mengatakan, tersangka Mansyur menjalin hubungan dengan adik Dede.
Hubungan tersebut ternyata tidak direstui oleh Dede dan keluarga.
Pada Selasa (26/4/2016) malam, Mansyur mengirimkan pesan singkat ke ponsel Anjani, adik Dede.
Isinya, Mansyur mengajak Anjani pergi ke pantai.
Deni, kakak Anjani, membaca isi pesan singkat Mansyur.
“Karena tidak senang dengan hubungan keduanya, korban bersama Deni dan dua rekannya menghampiri Mansyur yang menunggu di depan jalan,” tutur Dery.
Menurut Dery, mereka menanyakan apakah Mansyur sedang menunggu adiknya. Mansyur menjawa iya.
“Keempat orang ini memukuli Mansyur hingga terjatuh dari motor,” jelas lulusan Akademi Kepolisian tahun 2001 ini.
Mansyur, tutur Dery, mengambil badik yang ada di pinggangnya.
Dery mengatakan, tersangka mengayunkan badik tersebut secara membabibuta hingga mengenai tiga orang.
Dede yang terkena tusukan badik, meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Dua orang lainnnya, yaitu Deni dan Ical, hanya mengalami luka goresan badik di perutnya.
Mengetahui ada keributan itu, tutur Dery, massa berkumpul mengepung Mansyur.
Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara langsung menangkap Mansyur.
Mansyur, tersangka pembunuhan terhadap Dede, mengaku melakukan itu karena membela diri.
Pria yang tinggal di Kelurahan Negeri Olok Gading, Telukbetung Barat ini, mengatakan ia dikeroyok empat orang saat peristiwa itu terjadi.
Mansyur mengutarakan, awalnya ia mengajak teman perempuannya bernama Anjani untuk pergi ke jalan-jalan ke pantai.
Menurut dia, Anjani menyetujuinya dan memintanya menjemput dengan menunggu di depan Jalan Pangeran Emir M Noer.
Saat menunggu Anjani, kata Mansyur, datang empat orang menghampirinya. Salah satunya menanyai Mansyur mengenai Anjani.
“Setelah itu ada satu orang memukul saya,” kata dia, Minggu (1/5/2016).
Terkena pukulan itu, Mansyur terjatuh dari sepeda motornya.
Menurut dia, keempat orang itu pun memukulinya.
“Saya membela diri dengan mengeluarkan badik di pinggang. Badik saya arahkan ke orang-orang yang memukuli saya,” ujarnya.
Mansyur mengutarakan, sempat berupaya melarikan diri tapi terjatuh.
Pada saat terjatuh itulah, ujarnya, datang massa menangkapnya.
“Tahu-tahu datang polisi membawa saya ke kantor polisi,” terangnya.
Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung menahan Yunus alias Mansyur (23), tersangka pembunuhan terhadap Dede Irawan alias Dery (30).
Mansyur menusuk Dede hingga tewas menggunakan badiknya. (*)