Jumat, 3 Oktober 2025

Coba Tabrak Petugas, Polisi Lumpuhkan Rahmat dengan Timah Panas

Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung meringkus tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bernama Rahmat (22).

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Reza Gautama

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Petugas Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung meringkus tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bernama Rahmat (22).

Polisi menangkap Rahmat di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Soekarno Hatta, Kedaton.

Saat akan ditangkap, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar LampungKomisaris Dery Agung Wijaya, Rahmat melakukan perlawanan.

"Tersangka berusaha menabrak petugas pakai sepeda motor," ujar Dery kepada wartawan, Minggu (24/4/2016).

Karena adanya perlawanan itu, tutur Dery, petugas terpaksa melumpuhkan Rahmat dengan timah panas.

Polisi menembak kaki Rahmat agar tidak lolos dari kepungan petugas.

Dery mengatakan, Rahmat adalah tersangka spesialis pencurian sepeda motor.

Dery Agung Wijaya mengatakan, tersangka Rahmat tidak sendiri setiap beraksi mencuri motor.

"Rahmat ini ada komplotannya yang berjumlah empat orang. Tiga lainnya masih buron" kata Dery, Minggu (24/4/2016).

Dery menuturkan, komplotan Rahmat sudah enam kali beraksi di Bandar Lampung dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Beberapa daerah yang pernah dijadikan lokasi aksi Rahmat cs adalah di Telukbetung, Kedaton dan Rajabasa.

Modus operandinya, ujar Dery, adalah merusak kunci stang motor pakai kunci T.

"Mereka biasanya beraksi jelang subuh," ucap alumnus Akademi Kepolisian tahun 2001 ini.

Sasarannya adalah sepeda motor yang terparkir di warung Internet dan halaman rumah.

Dery mengatakan, komplotan ini berbagi peran dalam setiap aksinya.

Tersangka Rahmat berperan sebagai pengawas situasi dan yang membonceng rekannya saat mencari sasaran.

"Tiga temannya bertugas sebagai eksekutor dan membawa motor curian," kata Dery.

Rahmat mengakui sudah enam kali mencuri motor di wilayah Bandar Lampung.

Rahmat mengatakan, perannya hanya sebagai joki.

Joki adalah orang yang membonceng pelaku lain saat mencari sasaran motor untuk dicuri.

Menurut Rahmat, tiga rekannya lah yang bertugas mencuri motor dengan menggunakan kunci T.

Rahmat mengatakan, motor-motor curian itu dijual oleh rekannya ke daerah Pesawaran.

Satu sepeda motor dihargai sebesar Rp 2 juta hingga 3 juta tergantung merek dan jenis sepeda motor.

Uang hasil penjualan motor curian itu, kata Rahmat, dibagi empat.

"Saya dapat jatah Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu," terang Rahmat kepada wartawan di markas Polresta Bandar Lampung, Minggu (24/4/2016).

Uang itu, menurut Rahmat, digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya. "Uangnya saya pakai untuk makan dan kebutuhan lain," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved