Selasa, 30 September 2025

Pemkab KKR Dukung Restorasi Mangrove dan Gambut WWF

"Masih ada daerah kita yang belum teralisi listrik, padahal merupakan sarana dalam menyerap informasi," tuturnya.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA - Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Peningkatan Produksi, Restorasi dan Konservasi Mangrove dan Gambut di Landscape Kubu Raya yang diselenggarakan WWF-Indonesia, di Hotel Gardenia Resort and Spa, Jl A Yani II, Kubu Raya, Rabu (16/3/2016).

Kegiatan sosialisasi ini juga dibarengi dengan workshop dan pameran foto hasil penguatan masyarakat melalui fotografi (Panda CLICK!) yang dilakukan di 5 desa, di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, yang menggambarkan potensi serta kehidupan sosial-budaya masyarakat Kubu Raya.

Panda CLICK! (Communication Learning towards Innovative Change and Knowledge) merupakan program penguatan masyarakat melalui fotografi sebagai bentuk komunikasi visual dengan menggunakan pendekatan non-tradisional menuju perubahan cara pandang dan pengetahuan yang lebih inovatif di masyarakat melalui media rekam visual, untuk mendokumentasikan hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari seperti keadaan lingkungan atau alam, sosial masyarakat, budaya, dan lain-lain.

Dalam konferensi pers, Hermanus menyatakan mendukung pelaksanaan program WWF dalam meningkatkan potensi alam untuk terus dilestarikan.

Sehingga patut mendapat dukungan dari semua pihak, oleh karena wilayah Kabupaten Kubu Raya yang banyak menyimpan potensi sumber daya alam

"Ekosistem ini menjadi kesepakatan bersama untuk kita jaga. Untuk terus dikembangkan, khususnya di Kubu Raya untuk terus mengembangkan potensi di Kubu Raya yang sangat besar," ujarnya

Lanjutnya, pemerintah daerah menilai program seperti ini, akan membangun kelestarian lingkungan menjadi lebih baik lagi.

"Dengan adanya program ini, kita lebih maksimal dalam melestarikan lingkungan. Kita bisa membangun sumber daya alam kedepannya," ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar dapat bekerjasama, sehingga tidak ada lagi perusakan lingkungan ke depan.

"Mungkin dengan konsep seperti inilah menjadi nilai tambah yang luar biasa. Dan kita sepakat kepentingan masyarakat harus dikedepankan," tegasnya.

Sejumlah keterbatasan fasilitas pelayanan , diakui Hermanus masih menjadi fokus pemerintah untuk diselesaikan di beberapa daerah di Kabupaten Kubu Raya.

"Masih ada daerah kita yang belum teralisi listrik, padahal merupakan sarana dalam menyerap informasi," tuturnya.

Hermanus mengatakan, kelemahan selama ini oleh karena belum adanya konsep yang jelas.

Sehingga dengan hadirnya WWF, tentu konsep itu akan bisa digunakan serta ditawarkan ke pemerintah pusat.

"Untuk mengembangkan ini kita bisa minta bantu. Agar pencapaiannya bisa maksimal, terakomodir dengan baik," urainya.

Manajer Program Kalimantan Barat WWF-Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan, apa yang dihasilkan dari program tersebut dapat mendukung dan memberikan dampak positif bagi program pembangunan pemerintah kabupaten.

"Termasuk bagi kelestarian SDA dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kerja sama para pihak ini, lanjutnya dilakukan demi menjamin kelestarian SDA yang ada di Lansekap Kubu, yang memiliki ekosistem unik di daerah pesisir, serta memiliki peranan penting untuk lingkungan.

"Kawasan hutan mangrove di wilayah ini memiliki fungsi untuk menahan abrasi air dan angin yang menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, selain itu juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved