Kebakaran di Kutai Kartanegara, 61 Rumah Rata dengan Tanah
Sekitar pukul 05.40, api dapat dipadamkan dengan mengerahkan sekitar 40 lebih mobil pemadam.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper
TRIBUNNEWS.COM, KUTAI KARTANEGARA - Musibah kebakaran menimpa warga desa Loa Duri Ilir dan Loa Duri Ulu, RT 1, RT 8 dan RT 21 kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara.
Kebakaran melanda saat kebanyakan warga tengah tidur pulas dan sebagian warga lainnya tengah bekerja di perusahaan kayu yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran.
Kejadian kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, pada Jumat (19/2/2016) dini hari, itu mengakibatkan 61 bangunan rumah dan 7 bangunan bangsalan 45 pintu ludes terbakar, dan 521 jiwa dari 153 kepala keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal.
Kendati tidak ada korban jiwa meninggal, namun akibat kejadian tersebut dua warga tertabrak mobil unit tangki pemadam, sementara kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Sekitar pukul 05.40, api dapat dipadamkan dengan mengerahkan sekitar 40 lebih mobil pemadam, dari Kutai Kartanegara dan juga bantuan dari Samarinda.
Kendati dapat dipadamkan, namun sekitar 2 hektare luas kawasan padat pemukiman itu rata dengan tanah.
Kondisi bangunan yang rata-rata terbat dari kayu, ditambah dengan cukup kencangnya angin, membuat api dengan cepat merambat ke bangunan satu ke bangunan lainnya.
Sementara itu, guna memenuhi kebutuhan warga, Tagana Kukar bersama dengan Kecamatan Loa Janan, membangun posko darurat, yang dialamnya terdapat beberapa tenda besar untuk tempat istirahat warga, serta ada dapur umum.
Dari pantauan Tribun di lokasi tampak aparat TNI bersama dengan warga bahu membahu memasak, serta menata bantuan yang datang silih berganti dari warga sekitar.
"Warga sangat membutuhkan pakaian, selimut, serta bahan makanan untuk dimakan sehari-hari, kami telah bangun tenda besar, dan dapur umum," ujar Camat Loa Janan, Mastukah.
"Sejak kejadian tadi pagi, bantuan kerap datang ke posko, kami terima apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh warga khususnya korban," ucapnya.
"Kami harap bantuan dari Pemkab Kukar dapat segera datang, karena warga tidak bisa terus menerus tinggal di tenda darurat," harapnya. (*)