Media Asing: Yang Berbahaya Bukan Muslim, tapi Hoverboard
Di tengah tren isu larangan terhadap muslim masuk wilayah AS, sebuah media asing justru menyarankan hal yang berbeda.
TRIBUNNEWS.COM – Di tengah isu larangan terhadap muslim masuk wilayah Amerika Serikat (AS), sebuah media asing, Mic, justru menyarankan hal yang berbeda.
Mic menyebut bukan muslim yang seharusnya dilarang masuk wilayah AS, melainkan hoverboard alias papan luncur beroda dua yang sedang menjadi tren.
Menurut argumen yang disebutkan host dalam video berita yang diunggah Mic, Liz Plank, hoverboard sesungguhnya yang berbahaya.
"Inggris menemukan bahwa 88 persen hoverboard yang diperjualbelikan berisiko bahaya 'overheating', meledak, atau terbakar," kata Plank.
"Secara statistik, ini berarti hoverboard justru yang berbahaya bagi (AS), bukan muslim," katanya.
Ia mengakui bahwa keduanya adalah dua hal dan terlibat dalam isu yang berbeda.
Namun, intinya adalah melarang muslim masuk AS tak hanya tak bermoral, melainkan tak logis.
"Menurut saya itu adalah hal yang bodoh, sungguh. (Para teroris) itu hanyalah individu yang melakukan tindak teror yang pernah dilakukan pula oleh teroris lokal," kata seorang pria. (*)