Sangat Mengharukan, Ini Video Pengidap Tuna Rungu Pertama Kali Bisa Dengar Suara
Sebuah video menjadi viral di Facebook, video tersebut mengundang simpati banyak orang karena merekam reaksi bahagia dan airmata pengidap tuna rungu.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video menjadi viral di Facebook, video tersebut mengundang simpati banyak orang karena merekam reaksi bahagia dan airmata pengidap tuna rungu.
Untuk pertama kalinya dalam hidup pria dan wanita dewasa bisa mendengarkan suara.
//Deaf People Reactions When They Hear For The First Time
Posted by Eventinglb.com on 24 Juni 2015
Para pengidap tuna rungu ini dipasang cochlear implant, yakni alat elektronik yang dipasang di dalam rongga telinga dekat dengan gendang telinga.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook dengan nama Eventinglb.com, sejak diunggah pada bulan Juni 2015 sudah hampir 4 juta video ini ditonton, ada lebih dari 100 ribu akun membagikan video ini, Jumat (25/9/2015).
Eventinglb.com merupakan situs yang memungkinkan bisnis atau individu mempromosikan acara mereka. Dari konferensi, lokakarya, pameran untuk olahraga ,acara outdoor hingga acara malam lingkupnya di Libanon.
Sangat berbeda dengan hearing aid (alat bantu dengar) cochlear implant ini merupakan implan yang dipasang dengan cara pembedahan.
Alat ini disebut pula sebagai telinga bionik. Fungsi alat ini tidaklah memperkuat suara seperti alat bantu dengar.
Cara kerjanya implan yang ditanam secara langsung di dalam koklea merangsang fungsi nervus auditorius menggunakan medan listrik.
Pengidap tuna rungu tak memiliki fungsi telinga dalam, implan ini berusaha menggantikan fungsi telinga dalam dengan cara mengubah suara menjadi energi elektrik. Nah energi inilah yang digunakan untuk merangsang nervus koklearis mengirimkan sinyal 'suara' ke otak.
Cochlear implant memiliki dua bagian yakni eksternal yang ditempatkan di belakang telinga dan komponen berikutnya ditanamkan dengan cara bedah di bawah kulit kepala.
Meski demikian tidak sembarangan pengidap tuna rungu bisa menggunakan alat ini satu di antaranya kedu atelinga memang benar-benar tak bisa mendengar suara bahkan tak terbantu meski menggunakan alat bantu dengar.
Selain itu ada beberapa hal lain seperti sisi psikologis serta evaluasi keseluruhan dari tim medis untuk menentukan seorang pasien bisa dipasang alat ini atau tidak.(*)