Pungli IAIN Lampung Rp 500 Ribu permahasiswa

Laporan Wartawan Tribun Lampung, BAYU SAPUTRA

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dunia pendidikan Lampung kembali tercoreng. Sejumlah mahasiswa mengaku telah dimintai uang oleh oknum sejumlah dosen di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung.

Uang itu, kata mahasiswa, diminta oleh dosen saat mahasiswa mengajukan munaqosah (skripsi). Jumlah uang yang diminta oleh para dosen tersebut hingga Rp 300 ribu untuk enam orang dosen ditambah lagi mahasiswa harus menyediakan beragam kue hingga minuman untuk prosesi bimbingan.

Salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah AR mengaku sangat menyesalkan adanya pungutan tersebut dan pungutan tersebut diberlakukan kepada mahasiswa yang hendak ujian munaqosah.

"Jadi kami yang hendak munaqosah diwajibkan untuk memberikan uang sebesar Rp 300 ribu ke dalam amplop kepada seluruh petugas ujian. Mulai dari ketua sidang hingga penguji yang semua jumlahnya enam orang dan per orang mendapat Rp 50 ribu," katanya.

Amplop tersebut harus dibayarkan sebelum jadwal ujian skripsi. Jika tidak diberikan maka jadwal ujian mahasiswa tidak keluar. Menurutnya, semua mahsiswa Tarbiyah dibebankan untuk menyediakan makanan dan minuman kepada petugas ujian.

Dirinya mengaku sangat keberatan atas pungutan tersebut dan harapannya supaya dosen tersebut tak berbuat seperti itu lagi dan belum lagi pendaftaran wisuda yang jumlahnya tidak sedikit.

Menanggapi hal itu, Rektor IAIN M Mukri mengatakan kampusnya telah menggratiskan seluruh biaya bagi para mahasiswa untuk mengikuti ujian skripsi dan semua itu terpampang dalam imbauannya yang berada di area umum seperti tempat parkir.

Mukri mengaku jika ada pungutuan, dia meminta mahasiswa untuk segera melapor. "Itu kan oknum, segelintir orang saja, kalau memang betul-betul terbukti pasti ada tindakan tegas, karena kami telah menganggarkan honor untuk dosen penguji," katanya usai memberikan kuliah taaruf dilapangan sepakbola tadi pagi.