Indonesia International Book Fair
Kontestan Adu Keunggulan Dalam Kontes Baca Puisi IIBF 2015
120 kontestan adu keindahan baca puisi di atas panggung dalam ajang kontes baca puisi
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. - Sekitar 120 kontestan adu keindahan baca puisi di atas panggung dalam ajang kontes baca puisi pada gelaran pameran buku Indonesia International Book Fair (IIBF) 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/9/2015).
Dalam acara tersebut, mayoritas puisi yang dibacakan merupakan karya sastrawan Korea Selatan yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Para kontestan tampil mengeluarkan semua kemampuan baca puisi yang unik, seperti James yang tinggal di Gading Serpong, Tangerang Selatan.
Pemuda yang masih duduk di bangku SMA itu tampil necis dengan baju berwarna merah marun lengkap dengan dasi hitamnya, membacakan puisi karya Mun Chung Hi berjudul "Api Cinta", yang menceritakan seseorang lelaki yang kandas cintanya karena ditinggal mati sang kekasih.
Dalam membawakan puisi tersebut ia tidak hanya membaca saja, tetapi juga memusikalisasinya dengan petikan gitar.
"Bagaiaman aku bermimpi indah?" ucapnya dalam pembacaan puisi yang ia musikalisasi di atas panggung kontes baca puisi tersebut.
Menurut remaja yang baru pertama kali ikut kontes baca puisi ini, berada di atas panggung membacakan puisi merupakan pengalaman yang seru.
"Seru sih, aga deg-degan di depan juri, cuman ini acara sangat bagus banget untuk mengasah kreatifitas kita", ucapnya ketika dikonfirmasi Tribunnews setelah ia turun panggung.
Seorang kontestan bernama Kasla, tidak mau kalah dengannya.
Ia membawakan sebuah puisi dari pengarang yang sama, namun judulnya berbeda.
Remaja perempuan itu membacakan puisi berjudul "Pengaduan Cinta" yang mengisahkan tentang kesetaraan lelaki dan perempuan.
Dengan lantang ia membacakan puisi tersebut kata demi kata sambil menunjuk-nunjuk ke arah penonton.
Menurut wanita belasan tahun yang sudah dua kali ikut kontes yang sama ini, kontes yang sekarang lebih baik dari sebelumnya.
"Sama sih, tapi tahun ini lebih baik dari tahun lalu, tahun lalu kan panggungnya belum tertata kaya sekarang", ucapnya saat dikonfirmasi Tribunnews, di ruang tunggu kontestan.
Kontes tersebut dibagi atas dua kategori, yaitu anak-anak dan dewasa.
Kategori anak-anak digelar lebih dulu.
Menurut seorang panitia, acara ini diadakan untuk melestarikan budaya baca puisi di Indonesia yang sekarang sudah hampir punah.