4 Filosofi dan Makna Kesunyian saat Hari Raya Nyepi yang Dilakukan Umat Hindu
Secara filosofis, Nyepi adalah proses pergantian tahun Caka, yakni dari tahun lama ke tahun yang baru, dari kehidupan lama menuju kehidupan baru.
TribunTravel.com/Gigih Prayitno
TRIBUNNEWS.COM - Umat Hindu akan menjalani Tapa Brata Penyepian pada Kamis 7 Maret mendatang.
Secara filosofis, Nyepi adalah proses pergantian tahun Caka, yakni dari tahun lama ke tahun yang baru, dari kehidupan lama menuju kehidupan baru.
Nyepi sendiri berasal dari kata sepi atau hening yang mengajarkan kita untuk mengutamakan hidup dalam suasana damai yang hening dan harmonis.
Selain itu, melalui Nyepi, manusia mengevaluasi kembali relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan penciptanya serta manusia dengan alam.
Hal ini disebut dengan Trihita Karan, yakni berkontemplasi dan menjalani berbagai pantangan agar mengalami "pemutihan" diri.

Saat Nyepi, manusia menghentikan segala aktivitas rutin sehari-hari sehingga alam kemudian bebas bergerak sesuai rotasinya tanpa campur tangan manusia.
Pada saat Nyepi, manusia dan semesta sama-sama mencari keseimbangan dan memperbaikinya diri dalam relasinya, sebab jika manusia rusak alam pasti rusak.
Dan sebaliknya, jika alam rusak pasti karena manusianya juga rusak.
Saat menjalani Nyepi, lanjut dia, umat Hindu memiliki empat pantangan yang tidak boleh dilanggar yang biasa disebut dengan Catur (Brata) Penyepian.