Selasa, 30 September 2025

Wisata Sulut

Berkeliling Tondano Naik Bendi, Kendaraan Tradisional yang Mulai Dimakan Zaman

Di Manado, bendi memang sulit beroperasi karena telah digerus oleh transportasi modern seperti mini bus angkutan umum atau pun ojek.

Tribun Manado/Fine
Bendi, kendaraan tradisional di Tondano, Minahasa, yang mulai tergerus zaman, terpinggirkan dengan kehadiran sepeda motor dan angkutan umum. 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA - "Tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda..." Sepenggal lirik itu adalah lagu anak-anak tentang kendaraan tradisional delman.

Di Minahasa, Sulawesi Utara, juga punya kendaraan serupa, disebut bendi.

Kereta kayu yang ditarik oleh kuda ini pada dasarnya mirip dengan delman yang ada di Jawa.

bendi
Bendi bisa jadi sarana transportasi alternatif saat Anda berwisata ke kota-kota kecil di Sulut, seperti Tondano dan Tomohon.  (Tribun Manado/Fine Wolajan)

Hanya saja, posisi duduk delman menghadap depan ke kuda.

Sementara bendi, penumpangnya saling berhadapan kiri dan kanan, hanya kusirnya saja yang menghadap depan.

Tak semua wilayah Minahasa beroperasi bendi.

Hanya di tempat-tempat tertentu yang struktur tanahnya datar.

Di kota Tondano, yang adalah Ibukota Kabupaten Minahasa, bendi masih menjadi transportasi utama warga.

Sehingga tak heran di sini paling banyak bendi beroperasi.

Selain Tondano, daerah yang masih beroperasi bendi yakni di Langowan, Kawangkoan, Tomohon, Amurang dan Manado.

Meski tak sebanyak di Tondano, namun bendi masih terlihat berkeliaran di tempat-tempat ini.

Di Manado misalnya, bendi hanya terlihat di sekitaran pasar Karombasan dan sekitarnya.

Di Manado, bendi memang sulit beroperasi karena telah digerus oleh transportasi modern seperti mini bus angkutan umum atau pun ojek.

Dari waktu ke waktu, bendi memang mulai dimakan zaman.

Hadirnya transportasi besi membuat warga mulai meninggalkan kendaraan tradisional ini.

Dari segi waktu, bendi memang kalah saing sama kendaraan berbahan bakar minyak.

Kuda yang menarik bendi memang tak meminum bensin, namun setiap kali Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, harga ongkos bendi juga ikut naik.

Kusir beralasan, dampak kenaikan BBM dirasakan pada berbagai aspek kebutuhan warga. Tak tanggung-tanggung, naiknya seribu rupiah.

Untuk bisa menikmati kendaraan tradisional ini, paling asyik di daerah-daerah yang kendaraannya tak padat seperti Tondano, Langowan, Kawangkoan dan Tomohon. Selain itu, di kawasan ini hawanya sejuk.

Berkeliling dengan bendi sambil menikmati kehidupan warga di daerah nan tenang bisa menjadi pilihan untuk mengisi traveling Anda ketika berada di Sulawesi Utara.

Ongkos bendi relatif murah. Untuk di kawasan sekitar kota hanya butuh keluarkan kocek Rp 4 ribu sekali jalan.

Bisa juga jika ingin menyewa bendi, tinggal bicara sama kusir soal harga sewa.

Untuk mencapai daerah-daerah pusat bendi ini, dari terminal Karombasan Kota Manado naik bus jurusan yang diinginkan.

Misalnya jurusan Manado - Tomohon, Manado - Tondano, Manado - Kawangkoan, atau Manado Langowan.

Dari terminal masing-masing daerah ini, bendi sudah bisa ditemui.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved