Wisata Sumut
Sumur Jernih Berwarna Biru Zamrud Ini Jadi Daya Tarik Kawah Putih Tinggi Raja di Simalungun
Berada di tengah hutan belantara, Kawah Putih Tinggi Raja memikat perhatian karena adanya sumur jernih berwarna biru zamrud memesona.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Kawah Putih Tinggi Raja menjadi objek wisata yang belum tereksplorasi dengan baik, berada di pinggir kawasan hutan pohon yang tinggi-tinggi membuat obyek wisata ini sulit dijangkau.
Tidak ada petunjuk jalan atau pengelola dari tempat wisata tersebut.
Penduduk sekitarlah yang menjadi pemandu dan meminta imbalan pada wisatawan untuk mengantarkan mereka ke kawasan yang kini mulai dilirik para traveller.

Kawah Putih Tinggi Raja mengeluarkan asap belerang putih (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Selain Kawah Biru yang berada di tengah hutan, wisatawan juga bisa mampir melihat Kawah Putih yang berada di Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Walaupun lumayan jauh dari Kawah Biru jika berjalan kaki, tapi jika mengendara sepeda motor dan dipandu pemandu penduduk sekitar, anda hanya akan menghabiskan waktu 10 menit untuk sampai di tempat.
Kawah Putih Tinggi Raja yang terdapat di kawasan hutan belantara ini memang tidak seluas Kawah Biru.
Kawah Putih juga tidak memiliki bukit salju yang tinggi dan area air belerang bewarna biru yang luas, seperti yang wisatawan lihat di Kawah Biru.
Tapi yang membuatnya mempesona adalah kedalaman air belerang yang membentuk sumur sedalam 15 meter.
Sumur belerang bewarna biru zamrud tersebut tampak mendidih dan menimbulkan buih putih di tengah bebatuan kapur putih.
Pengunjung pun akan dibuat terpesona dengan keindahan batu kapur yang putih bersih dipadu kehijauan putih kapur dan aliran air panas yang keindahanya menyerupai putih salju.
Raman, pemandu dan penduduk sekitar menuturkan sumber air panas yang mencapai suhu sekitar 90 derajat celcius Kawah Putih Tinggi Raja ini berasal dari bukit-bukit kecil yang ada di daerah tersebut.

Kawah Putih Tinggi Raja mengeluarkan asap belerang putih (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
"Bahkan air panas itu bisa untuk merebus telur hingga matang. Wisatawan pun dilarang untuk menyentuh air belerang yang membentuk sumur tersebut," katanya.
Menurutnya penduduk sekitar juga memanfaatkan sumur air belerang tersebut untuk mengobati gatal-gatal di kulit dan badan pegal-pegal.
"Penduduk sering mengambil air belerang untuk obat. Tapi bukan langsung dimandikan dalam keadaan panas, melainkan didiamkan sampai dingin dulu," katanya.
Untuk mencapai Kawah Putih, wisatawan akan dipandu oleh penduduk sekitar yang menawarkan jasa untuk memandu dengan biaya Rp 20 hingga Rp 50 ribu.
Sinnora, wisatawan, menuturkan keindahan Kawah Putih memiliki pesonanya sendiri sehingga tidak bisa dibandingkan dengan Kawah Biru.
"Kawah Biru memiliki keindahan kawah biru dengan warna yang memukau dan luas. Sedangkan Kawah Putih tampak seperti salju putih dan memiliki sumur air belerang bewarna biru zamrud, sesuatu yang sangat langka di Indonesia," katanya.
Ada tiga rute yang bisa dilalui untuk sampai ke kawasan Kawah Putih Tinggi Raja, yakni Medan-Lubuk Pakam-Galang-Dolok Raja Tinggi Masihul-Nagori Dolok-Dolok Tinggi Raja atauMedan-Lubuk Pakam-Galang-Bangun Purba-Dolok Tinggi Raja.

Sumur jernih dengan air jernih panas berbelerang di puncak kawah putih Tinggi Raja di Simalungun (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Semua mempunyai jarak tempuh sekitar yaitu 80 – 90 km dengan waktu 3-5 jam dari Kota Medan.
Khusus untuk jarak Dolok Tinggi Raja hingga ke lokasi wisata, walaupun hanya berjarak 10 kilometer, wisatasan bisa menghabiskan waktu dua jam untuk sampai di lokasi untuk pengendara amatir.
Pasalnya jalan di sana berupa bebatuan besar dan berlubang.
Wisatawan direkomendasikan memeriksa kendaraan sebelum berangkat, dan membawa peralatan untuk memperbaiki sepeda motor, karena anda akan melewati akses yang jauh dari pemukiman dengan jalan bebatuan di tengah hutan dan perkebunan penduduk.