Minggu, 5 Oktober 2025

Wisata Jakarta

Mau Tahu Sejarah Kepolisian RI? Yuk Ke Museum Polri, Lengkap Dengan Perpustakaannya, Gratis!

Ingin tahu bagaimana sejarah berdirinya Kepolisian RI? Mari jalan-jalan sambil belajar di Museum Polri, ada perpustakaan, gratis lagi!

Tribunnews.com/ Reynas Abdila
Museum Polri di kawasan Jalan Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mau tahu bagaimana sejarah institusi kepolisian RI (Polri) berdiri di negeri ini?

Nah, sambil jalan-jalan mari belajar sejarah.

Ya, Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Jakarta merupakan tempat wisata edukasi mengenai kesejarahan polisi Indonesia serta koleksi-koleksi armada dan persenjataan.

Bangunan museum ini berdiri di Jalan Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, satu gedung bersama Markas Besar Polri.


Suasana dan koleksi Museum Polri (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

Museum ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 Juli 2009 silam, tepatnya hari ulang tahun POLRI.

Museum Polri dibangun atas inisiatif yang dicetuskan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri dengan tujuan melestarikan nilai-nilai kesejarahan kepada pewarisannya di generasi mendatang.

Memasuki Museum Polri, tidak kenakan biaya sepeserpun hanya perlu menjaminkan kartu tanda pengenal dan mengisi biodata di tempat penerima tamu.

"Di sini ada banyak informasi yang disajikan mulai dari ruang koleksi dan peristiwa, ruang kesatuan, ruang sejarah, ruang kepahlawanan, ruang perpustakaan serta masih banyak lagi," kata petugas wanita kepada Tribun Travel, Rabu (19/8/2015).

Kepolisian Negara Republik Indonesia terbentuk dari perjalanan sejarah yang panjang dari masa penjajahan kolonial dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Diawal kelahirannya, Polri tidak saja harus menjalankan tugas pemolisian sebagai pelindung dan penjaga ketertiban masyarakat tapi juga mendapat tugas sebagai kekuatan perang dalam perjuangan bersenjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Berjalan ke arah kiri Anda akan menemukan ruang koleksi dan peristiwa di mana terdapat banyak atribut perlengkapan polisi dari masa ke masa.


Foto-foto para tokoh yang pernah memimpin institusi Polri dari masa ke masa (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

Di antaranya sepeda ontel untuk patroli sampai radio pemancar yang berguna sebagai alat komunikasi dalam peperangan mengusir penjajah.

Ruang pamer ini bertengger senjata mesin berat model HMG/ SG 43 buatan Uni Soviet selama perang dan Roket SPG 82 buatan Uni Soviet keluaran tahun 1946.

Dalam perjalanan sejarah Indonesia, Polri turut berperan menumpas berbagai pemberontakan kelompok separatis dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di masa pemimpinan Presiden Soekarno, Polri terlibat dalam operasi tempur seperti operasi Trikora dan Dwikora.

Di masa kepemimpinan Presiden Soeharto (1967-1998), Polri juga menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan terlibat dalam berbagai operasi militer seperti di Timor Leste, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Papua.

Pada tahun 1998, pergantian kekuasaan dan perubahan politik di Indonesia memberikan dampak pada organisasi Polri.

Sebagai institusi kepolisian, Polri berupaya mewujudkan diri sebagai lembaga yang profesional dalam menjalankan fungsi perlindungan dan pelayanan masyarakat.

Melalui Museum Polri diharapkan muncul gambaran tentang watak kelembagaan Polri yang semakin profesional, modern, dan mandiri sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Ruang Hall Of Fame

Masih di lantai dasar terdapat ruang Hall of Fame yang berisikan tentang kutipan kata hingga sosok wajah para mantan Kepala Kepolisian (Kapolri) RI dari pertama hingga sekarang.

Profil para pemimpin Polri seluruhnya tersaji di sini termasuk pencetus ide didirikannya Museum Polri yakni Jendral Bambang Hendarso Danuri yang menjabat periode 1 Oktober 2008 sampai 22 Oktober 2010.

"Seorang polisi yang ulet dan tekun tidak hanya berguna dalam kedinasannya sebagai polisi saja," tulis kutipan di ruang Hall of Fame.

Polisi dibutuhkan oleh masyarakat yang lebih luas sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum.


Koleksi senjatan api di Museum Polri (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

Untuk itu, diperlukan seorang kepala polisi yang mampu memimpin Korps Polri agar dapat terus mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat.

Ruang Hall of Fame ini ditujukan untuk memperkenalkan tokoh-tokoh pemimpin Kepolisian Indonesia.

Nilai-nilai organisasi serta tradisi kepemimpinan yang mereka berikan untuk jajaran kepolisian.

Ruang Perpustakaan

Tidak hanya menyajikan ruang pamer dan diorama soal perjalanan panjang Polri tetapi ada pula koleksi pustaka.

Ruang Perpustakaan itu terletak di lantai 3 yang menyimpan biografi tokoh pemimpin Kepolisian Republik Indonesia.

Tak ketinggalan ruang Pameran Temporer, Ruang Kids Corner dan Ruang Audio Visual agar pengunjung mengerti bahwa polisi merupakan mitra masyarakat, sahabat anak sekaligus penegak hukum negara.

Koleksi-koleksi diatur sangat rapi dan profesional, dilengkapi toilet di setiap lantai dan pendingin ruangan sehingga nyaman bagi setiap pengunjungnya.

Museum Polri buka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved