Wisata Yogyakarta
Warung Kopi Pak Rohmat di Kaki Pegunungan Menoreh, Diolah dari Kebun Sendiri, Buka 24 Jam
Mengunjungi warung kopi Pak Rohmat tidak hanya bisa menikmati kopi dan mencicipi aneka camilan yang ada, tapi juga suasana pedesaan yang asri.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Warung kopi menoreh milik Pak Rohmat terletak di Dusun Madigondo, SIdoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta.
Warung kopi ini terletak jauh dari hingar bingar dan keruwetan suasana kota.
Baru-baru ini Tribun Jogja menyambangi tempat kopi tersebut.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Kota Yogyakarta, akhirnya kami tiba di warung kopi tersebut, perjalanan yang kami tempuh sekitar 35 kilometer jika dihitung dari Tugu Pal Putih.

Pengunjung yang datang ke Warung Kopi Pak Rohmat juga bisa menikmati suasana alam yang masih sangat alami. (Tribun Jogja/DwiHandito)
Kami tidak terlalu kesulitan untuk menemukan lokasi warung tersebut, kami dihantarkan oleh warga setempat bernama Makruf yang sudah kenal betul dengan Rohmat.
Sesampainya di sana, kami langsung disambut dengan ramah oleh pemilik warung, yakni Rohmat.
Sajian Istimewa
Rohmat langsung bergegas masuk ke rumahnya setelah mengantarkan kami ke warungnya, tak berselang lama ia keluar dengan membawa wadah yang berisi beragam makanan dan tentu saja secangkir kopi.
Apa yang dibawa oleh Rohmat membuat kami bertanya-tanya.
Dalam satu buah nampan kecil, ada beberapa sajian. Kopi sebagai menu utama, selain itu ada tiga cangkir kecil yang berisi gula pasir, gula aren dan saus gula jawa jahe.

Kopi yang disajikan kepada pengunjung berasal dari kebun kopi Pak Rohmat. (Tribun Jogja/Dwi Handito)
Gula pasir dan gula aren adalah pelengkah untuk kopi menoreh yang disajikan, sehingga bisa memilih sesuai selera.
Sedangkan saus gula jawa jahe sebagai pelengkap aneka camilan yang disajikan dalam nampan kecil tersebut.
Untuk camilan ada beberapa camilan khas ndeso, yakni seperti singkong rebus, tahu isi, kacang rebus dan geblek.
Untuk saus gula jawa jahe adalah saus untuk dicocol dengan singkong rebus yang sangat nikmat.
"Menu ini selalu tersedia bagi pengunjung yang datang kesini, warung kami buka 24 jam," ujarnya.
Sedangkan untuk harga, apa yang disajikan tersebut terjangkau dan tidak menguras kantong.
Mengenai kopi yang disajikan, kopi tersebut adalah kopi yang ditanam di kaki bukit menoreh.
Jenis kopi tersebut adalah kopi robusta, kopi yang ditanam di ketinggian 600-650 meter, cocok dengan kondisi yang ada di kaki bukit menoreh.
Kopi robusta tersebut diolah sendiri oleh Rohmat, untuk bahan baku selain dari kebun milik sendiri juga berasal dari kebun milik warga yang lain, Rohmat membeli dari warga yang juga memiliki kebun kopi.
Selain menjual dalam bentuk kopi yang sudah diseduh melalui warungnya, Rohmat juga membuat produk kopi dalam kemasan.
Ada beberapa produk yang diproduksi oleh pria berkumis tebal tersebut, yakni kopi single (Kopi yang dibuat dari biji satu), Kopi mantap dan Kopi Jahe.
Kopi-kopi tersebut dikemas dalam kemasan 100gr.
Untuk kopi kemasan tersebut Rohmat menjamin bahwa kopinya tidak mengandung bahan kimia dan tidak campuran. Kopi kemasan tersebut pun bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Kalau disimpan di suhu Ideal bisa sampai dua tahun. Sedangkan untuk yang sudah dibuka dan dimasukan kedalam toples rapat bisa bertahan hingga satu tahun," jelas Rohmat.
Nasi Jagung dan Air Terjun
Mengunjungi warung kopi Pak Rohmat tidak hanya bisa menikmati kopi dan mencicipi aneka camilan yang ada.
Pengunjung juga bisa menikmati makanan berat khas pedesaan yang siap disajikan.
Ada nasi jagung beserta sayuran khas pedesaan yang siap disantap oleh pengunjung.
Saat Tribun Jogja berkunjung, menu yang ada saat itu adalah nasi putih biasa, nasi jagung, ikan, sayur rebung, ayam menoreh dan tahu tempe.
Menu yang membuat lidah ingin segera mencicipi nikmatnya makanan tersebut.
Menu tersebut selalu tersedia, meski begitu jika ingin datang secara rombongan maka lebih baik untuk memesan terlebih dahulu.
"Untuk sayur ada beberapa jenis, kadang rebung, lompong dan sering juga gori (Nangka)," jelas pria lulusan STM Teknik Mesin.
Tak hanya itu, para pengunjung yang datang ke Warung Kopi Pak Rohmat juga bisa menikmati suasana alam yang masih sangat alami.
Pengunjung dapat juga menikmati sebuah air terjun kecil yang ada di belakang rumah Rohmat.
Cukup dengan berjalan selama 10 menit, pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Air terjun tersebut bisa pula menjadi obyek untuk berfoto.