TOPIK
Vaksin Palsu
-
Kericuhan orangtua pasien vaksin palsu terjadi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda, Bekasi, Sabtu (16/7/2016).
-
pernyataan tertulis yang isinya akan memberikan rekam medis kepada orang tua korban vaksin palsu.
-
Ratusan orang tua korban vaksin palsu menuntut rumah sakit Sayang Bunda Bekasi memberikan penjelasan
-
Kericuhan sempat terjadi di RSIA Sayang Bunda, Bekasi, Sabtu (16/7/2016)
-
Para orangtua ingin segera mendapatkan penanganan dari Pihak Rumah Sakit
-
Ratusan orangtua pasien mendatangi RSIA Sayang Bunda, Bekasi, Sabtu (16/7/2016).
-
Satu dari tiga dokter yang ditetapkan menjadi tersangka kasus vaksin palsu, adala dokter Indra.
-
Saat itu vaksin merek Pediacel sedang tidak ada persediaannya di (RS) Harapan Bunda
-
Cucu saya vaksin di sini. Makanya saya panik takut cucu saya penerima vaksin palsu
-
RS Kartika Husada, Jati Asih bukan pengguna vaksin palsu
-
Rumah Sakit Kartika Husada, Jati Asih bukan penerima vaksin palsu
-
vaksin palsu beredar karena luput dari pengawasan dua lembaga tersebut.
-
Air yang disuntikkan ke dalam botol vaksin bekas pun tidak bisa dijamin terbebas dari bakteri.
-
Teja khawatir lantaran vaksin palsu tersebut bisa menimbulkan efek jangka panjang.
-
Penjelasan dari (RS) Harapan Bunda hingga kini belum memuaskan kami
-
Rumah Sakit Sayang Bunda lepas tanggung jawab," kata Teja
-
Rumah Sakit tidak menerima pasien kecuali pasien rawat inap.
-
Diketahui vaksin palsu beredar sejak tahun 2003 dan baru tahun ini terbongkar.
-
Jika anak terpapar vaksin kosong anak tersebut sama sekali tidak ada dampaknya.
-
Pemberian vaksin palsu itu bisa masuk kategori mal praktik
-
(Bareskrim Mabes Polri) menetapkan sebanyak tiga dokter berinisial I, AR dan HUD sebagai tersangka dalam kasus vaksin palsu.
-
Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, dr Seto Hanggoro terjungkal ketika panggung yang dinaikinya roboh.
-
Presiden Joko Widodo berencana membenahi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
-
Sejak 2011 pihak RS Karya Medika II membeli vaksin dari CV Azka Medical.
-
Ratusan orangtua yang menuntut kejelasan masalah vaksin palsu dari manajemen RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, rela berjemur di bawah terik matahari.
-
Hal itu baru diketahui setelah jajaran Direktorat II Bareskrim Polri bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM menelusuri kasus vaksin palsu.
-
Sebagai orangtua, Merry berharap pelaku peredaran vaksin palsu dapat dihukum seberat-beratnya.
-
Merry, orangtua yang anaknya jadi korban vaksin palsu tak bisa menyembunyikan kedongkolannya.
-
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak kepolisian dan Kementerian Kesehatan menindak tegas semua pihak yang terlibat kasus vaksin palsu.
-
Menurutnya, harus dilakukan vaksinasi ulang bagi anak-anak yang pernah melakukan vaksin di 14 rumah sakit yang terbukti mengedarkan vaksin palsu.
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved