IWCS Tekankan Pentingnya Kesadaran Keamanan Digital untuk Lindungi Anak Saat Daring
Ketua Indonesia Woman in Cyber Security (IWCS), Eva Noor menekankan, internet adalah alat yang ampuh untuk belajar dan berkomunikasi.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, anak-anak semakin sering terhubung ke internet melalui perangkat seperti ponsel, tablet, atau komputer, baik untuk belajar maupun hiburan.
Namun, tanpa pemahaman yang cukup, mereka rentan menghadapi berbagai risiko seperti cyberbullying, pencurian data, atau terpapar konten tidak pantas.
Untuk inilah kesadaran akan keamanan digital menjadi sangat penting untuk melindungi anak-anak dalam aktivitas daring mereka.
Ketua Indonesia Woman in Cyber Security (IWCS), Eva Noor menekankan, internet adalah alat yang ampuh untuk belajar dan berkomunikasi, tetapi juga membawa risiko.
"Oleh karena itu, anak-anak perlu dibekali dengan informasi dan keterampilan yang baik," kata Noor dalam keterangannya tertulis, Sabtu (1/3/2025).
Menyadari hal ini, IWCS bekerja sama dengan para pemimpin industri, pakar keamanan siber, lembaga pendidikan, dan pemerintah meluncurkan Program Cyber Safe Kids atau Kesadaran Keamanan Digital untuk Anak-anak.
"Melalui inisiatif ini, langkah besar diambil untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia dapat memanfaatkan internet secara positif dan aman, sambil terhindar dari berbagai risiko yang mengintai di dunia digital," tambahnya.
Sebagai bagian program Perempuan Pelita Digital yang didukung Palo Alto Networks perusahaan keamanan siber, Cyber Safe Kids menjangkau 200 sekolah setiap tahun dengan visi jangka panjang untuk memengaruhi 1.000 sekolah dalam lima tahun ke depan.
Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan yakni memberdayakan siswa dengan literasi digital: Siswa akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis untuk menjelajahi ruang digital dengan aman.
"Mengurangi aktivitas berisiko karena program ini bertujuan untuk menekan potensi ancaman daring serta mempromosikan perilaku daring yang bertanggung jawab," katanya.
Juga bisa mengurangi cyberbullying dan ancaman daring karena dengan edukasi yang tepat, anak-anak dapat lebih memahami pentingnya etika dalam berinternet dan cara menghadapi potensi ancaman.
Program ini akan memperkuat budaya keamanan siber di sekolah karena tempat belajar itu akan menjadi tempat yang lebih aman dalam penerapan teknologi dan penggunaan internet.
"Kami berharap program ini mendapatkan dukungan luas dari pemerintah, industri, dan komunitas agar dapat mencapai visibilitas nasional, implementasi terstruktur, serta integrasi jangka panjang dalam sistem pendidikan di Indonesia," katanya.
Baca juga: Gandeng UGM, IWCS Cybersecurity Tawarkan Program Membangun Talent Keamanan Siber
Dengan dukungan ini, IWCS membayangkan masa depan di mana setiap anak memiliki akses ke pendidikan keamanan siber yang komprehensif, menciptakan generasi yang lebih aman dan cerdas dalam menggunakan teknologi.
Keamanan Digital, Butuh 'Political Will' Pemerintah |
![]() |
---|
Kominfo dan KPK Sosialisasikan SPI untuk Berantas Korupsi |
![]() |
---|
Antisipasi Tantangan Keamanan Digital, Ini Strategi Entrust untuk Perusahaan |
![]() |
---|
Anggota Komisi I DPR Tekankan Pentingnya Kontrol Pribadi dalam Berbisnis Online |
![]() |
---|
Ahli: Perkembangan Teknologi Yang Masif Harus Dibarengi Kesadaran Keamanan Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.