Kepala Twitter Prancis Resign di Tengah Badai PHK
Kepala Operasional Twitter di Prancis Damien Viel menyatakan mundur dari jabatannya setelah terjadi pemecatan eksekutif puncak dan PHK karyawan.
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kepala Operasional Twitter di Prancis, Damien Viel, menyatakan mundur dari jabatannya saat ini menyusul pemecatan eksekutif puncak dan pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan media sosial itu.
Pengumuman pengunduran diri tersebut diumumkan Viel di akun Twitter-nya. Dia juga berterima kasih kepada timnya di Prancis yang telah dipimpinnya selama tujuh tahun terakhir.
"Sudah berakhir," cuit Viel pada Minggu (20/11/2022), yang dikutip dari Reuters.
Viel telah mengonfirmasi bahwa dia meninggalkan Twitter dalam pesan terpisah yang dikirim ke Reuters.
Viel tidak merinci alasan pengunduran dirinya dan menolak mengatakan berapa banyak tenaga kerja yang dipekerjakan Twitter di Prancis sebelum atau setelah pengambilalihan perusahaan oleh Elon Musk pada bulan lalu.
Sementara itu, undang-undang ketenagakerjaan di Prancis mencegah perusahaan memecat karyawan tetap dalam semalam.
Perusahaan yang berbasis di Prancis harus secara resmi memberi tahu tenaga kerjanya mengenai rencana pemberhentian karyawan, yang biasanya melalui surat dengan tanda terima.
Baca juga: Elon Musk Pulihkan Akun Twitter Donald Trump seusai Gelar Voting Online 24 Jam
Selain itu, perusahaan di Prancis harus menghormati periode pemberitahuan tertentu, tergantung pada sifat pemecatan dan tingkat senioritas stafnya.
Untuk pemecatan yang berdampak pada beberapa karyawan dalam waktu 30 hari, perusahaan juga harus mengikuti prosedur tertentu, yang memerlukan pemberitahuan kepada staf, perwakilan staf, dan kementerian tenaga kerja.
Hal ini berarti, dalam seluruh proses PHK perusahaan di Prancis dapat memakan waktu setidaknya beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Baca juga: Tolak Ajakan Elon Musk, Donald Trump: Saya Tidak Lagi Tertarik Pakai Twitter
Seorang juru bicara Twitter di Prancis belum membalas pesan mengenai permintaan komentar dari Reuters terkait informasi perusahaan sejak pengambilalihan oleh Musk pada Oktober.
Twitter mengalami masa sulit sejak orang terkaya di dunia mengambil alih perusahaan. Perusahaan media sosial itu telah memangkas tenaga kerjanya secara global sekitar setengahnya, sementara Musk telah meningkatkan kemungkinan platform media sosial itu akan mengalami kebangkrutan.
Musk baru-baru ini mengatakan kepada karyawan Twitter untuk mempertimbangkan apakah mereka ingin tetap "bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi" atau mengambil paket pesangon gaji tiga bulan.