Tutup 11 Podcast, Spotify PHK 5 Persen Pegawainya
Spotify menutup 11 podcast orisinal dari studio internalnya yang akan mengakibatkan sejumlah karyawan menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Platform streaming musik terkemuka Spotify menutup 11 podcast orisinal dari studio internalnya yang akan mengakibatkan sejumlah karyawan menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dikutip dari Business Insider, kurang dari 5 persen karyawan Spotify di podcast orisinalnya akan diberhentikan atau kemungkinan dipindahkan ke program baru, kata juru bicara perusahaan kepada The Verge.
Di antara podcast yang dibatalkan dari studio pengelola Gimlet dan Parcast yaitu "How to Save a Planet", "Chrime Show" dan "Medical Murders".
Pada kuartal kedua tahun 2023, Spotify akan mengucapkan selamat tinggal pada podcast "Horoscope Today". Platform streaming musik Swedia ini memiliki lebih dari 433 juta pengguna aktif bulanan (MAU).
Pada bulan Juni, sebuah laporan muncul untuk pertama kalinya dan menyebut Spotify mengurangi perekrutan baru setidaknya 25 persen karena kondisi ekonomi global yang bergejolak.
Spotify memiliki lebih dari 6.600 karyawan pada akhir tahun 2021, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Baca juga: Akuisisi Teknologi Artificial Intelligence, Spotify Dapat Lacak Konten Berbahaya di Layanan Podcast
Spotify sebelumnya menutup Spotify Stations, yaitu aplikasi versi ringkas yang memungkinkan pengguna mendengarkan lagu dari stasiun radio dan playlist yang tersedia.
Selama presentasi investor baru-baru ini Kepala Keuangan Spotify Paul Vogel mengatakan mereka "sangat sadar akan meningkatnya ketidakpastian mengenai ekonomi global".
Baca juga: Spotify Rilis Toko Audiobook, Jual 300.000 Judul Termasuk Karya Populer Michelle Obama
Perusahaan ini bergabung dengan sejumlah perusahaan yang telah memperlambat perekrutan karyawan baru, atau mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai tanggapan terhadap melonjaknya inflasi dan dampak dari konflik di Ukraina.
Pertukaran kripto Coinbase, mengatakan akan memangkas tenaga kerjanya sebesar 18 persen. Sementara perusahaan transportasi online Uber dan Lyft Inc mengumumkan akan mengurangi laju perekrutan pekerja baru.