Foxconn Technology Group Hentikan Operasi Pabrik, Stok Apple di China Menipis
Pemasok produk Apple terbesar di China, Foxconn Technology Group dikabarkan telah menutup sementara dua pabrik produksinya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemasok produk Apple terbesar di China, Foxconn Technology Group dikabarkan telah menutup sementara dua pabrik produksinya yang ada di timur kota Kunshan China.
Penutupan tersebut sengaja dilakukan Foxconn sejak minggu lalu tepatnya pada Rabu (20/4/2022), setelah beberapa wilayah di China mengalami lockdown atau pengetatan wilayah imbas dari meningkatnya jumlah kasus positif Covid -19.
Baca juga: Apple Ancam Hapus Massal Aplikasi Usang di App Store
Melansir dari South China Morning Post, sebelum adanya penutupan tersebut Foxconn diketahui telah lebih dulu mengisolasi dua pabriknya yang berada di Dianfa dan Fuhong, lantaran kedua kota tersebut mengalami lonjakan tinggi Covid-19 hingga membuat pemerintah pusat memberlakukan penguncian wilayah.
Bahkan pada bulan lalu empat cabang Foxconn yang berada di Longhua, Guanlan, Shenzhen, dan China juga ikut ditangguhkan. Munculnya kabar penutupan ini lantas dihubungkan dengan adanya isu jika Foxconn, kini tengah mengalami kemunduran bagi pemasok Apple, imbas dari kelangkaan stok bahan baku karena adanya penangguhan operasi di sejumlah bandara.
Baca juga: MetaMask Memperingatkan Penggunanya akan Serangan Phishing di Apple iCloud
Sayangnya hingga sejauh ini perwakilan Foxconn masih enggan untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait beredarnya rumor tersebut. Adanya penutupan ini bahkan memicu kekhawatiran bagi para pemasokan Apple di wilayah China karena stok produk Apple di negara tirai bambu ini makin menipis.
Kehadiran Foxconn menjadi penting lantaran produsen teknologi ini merupakan mitra manufaktur terbesar bagi perusahaan Apple inc di China. Diperkirakan 70 persen iPhone yang dijual di seluruh dunia berasal dari salah satu pabrik milik Foxconn China.
Bahkan produksi Apple buatan Foxconn telah menyumbang pendapatan kumulatif hingga mencapai 44,6 miliar, menurut laporan People's Daily pada 2020.