Selasa, 30 September 2025

Bukalapak Rombak Susunan Komisaris, Ada Nama Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid

Bambang Brodjonegoro mengatakan antusiasmenya bekerja sama dengan Bukalapak sementara Yeny berharap BukaLapak ciptakan pasar strategis

Editor: Eko Sutriyanto
Kontan
Ilustrasi Bukalapak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform e-commerce milik EMTEK Group, BukaLapak kembali merombak susunan komisaris.

Kali ini ada dua nama yang masuk dalam jajaran komisaris Bukalapak.

Pertama adalah Mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang resmi diangkat menjadi komisaris utama e-commerce Bukalapak.

Kemudian, ada putri presiden keempat Gus Dur, Yenny Wahid yang mengisi posisi Komisaris.

Penunjukkan keduanya merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bukalapak yang diselenggarakan hari ini, Jumat (30/4/2021).

Dalam RUPS yang dihadiri oleh para Komisaris, dan pemegang saham sepakat untuk menunjuk dua sosok tersebut untuk mengisi jabatan Komisaris Utama dan Komisaris.

Baca juga: Bantu 13,5 Juta UMKM, BRI Ventures Investasi di Bukalapak

Mengomentari penunjukkan dirinya dalam e-commerce itu, Bambang Brodjonegoro mengatakan antusiasmenya bekerja sama dengan Bukalapak.

Ia mengatakan bahwa inovasi dan teknologi merupakan dua hal yanng penting untuk UMKM agar bisa berkembang cepat.

"Inovasi dan teknologi menjadi aspek krusial yang perlu diadopsi oleh UMKM agar bisa berkembang.

Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang fokus menciptakan akses pasar berbasis teknologi diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di kalangan UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan pertumbuhan UMKM," ujarnya dalam keterangan resmi BukaLapak, Jumat (30/4/2021).

Sementara itu Yenny Wahid mengungkapkan harapannya kepada BukaLapak agar bisa menciptakan pasar yang strategis untuk UMKM terutama dalam sektor digital.

Baca juga: Lima Produk Nokia Audio Terbaru Dijual di Bukalapak

Hal itu menurutnya perlu untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Bukalapak telah menciptakan platform pasar strategis bagi UMKM untuk terus tumbuh seiring perkembangan digital.

Dengan bergabung di Bukalapak diharapkan dapat menciptakan sinergi yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Yenny.

CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin juga mengatakan pada 2020 Bukalapak mencatatkan tambahan 4 juta penjual dan Mitra Bukalapak.

Atas capaian itu, Bukalapak kini memiliki lebih dari 6,5 juta Penjual, 7 juta Mitra Bukalapak, dan 100 juta pengguna, dimana 70% di antaranya didominasi oleh pengguna di luar kota besar.

"Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga di seluruh wilayah yang menghadapi tantangan akses dan infrastruktur. BukaLapak secara konsisten mengembangkan fitur dan layanan dalam Marketplace dan O2O (online ke offline) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama selama situasi pandemi yang sedang berlangsung," tutur Rahmat. 
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved