Dukung UMKM Terus Melaju di Tengah Pandemi, Gojek Bagikan 4 Tren Usaha di 2021
Melangkah di 2021, Gojek akan semakin memperkuat komitmennya untuk membantu UMKM agar tetap berkembang dan produktif
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2020 sangat menantang bagi industri, namun banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berhasil bertransformasi.
Melangkah di 2021, Gojek akan semakin memperkuat komitmennya untuk membantu UMKM agar tetap berkembang dan produktif di tengah pandemi melalui lebih banyak inovasi teknologi dan non teknologi.
Baca juga: Hadirkan Solusi Digital, Gojek Sebut dalam Sehari Ada 3.000 UMKM Mendaftar Jadi Merchant
Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung mengatakan pihaknya akan semakin gencar menghadirkan beragam solusi untuk UMKM lainnya melalui pengembangan fitur, edukasi, hingga kolaborasi strategis dengan berbagai pihak seperti pemerintah dan lembaga keuangan.
"Tantangan masih akan kita rasakan tetapi dibekali pengalaman dan pembelajaran dari tahun yang lalu, serta semangat dan optimisme, saya yakin kita akan semakin tangguh dalam menghadapi tahun ini," terang Novi saat Jumpa Pers Virtual, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Peduli Lingkungan, GoJek Memperbaharui Fitur GoGreener Carbon Offset
Sebagai cara mendukung UMKM terus melaju, Gojek membagikan sejumlah temuan menarik berdasarkan data internal di tahun 2020 yang diprediksi akan tetap menjadi tren usaha bagi UMKM di 2021. Beberapa di antaranya adalah :
1. Tren Usaha Kuliner Rumahan Meningkat
Data Gojek menemukan bahwa usaha rumahan menjadi tren selama masa pandemi, dengan bisnis kuliner sebagai jenis usaha rumahan yang paling banyak dijalani.
Dari banyaknya usaha kuliner, mie pedas, minuman mix susu segar, dimsum udang rambutan menjadi beberapa menu yang paling dicari pelanggan GoFood selama tahun 2020.
GoFood juga memprediksi dessert box dan rice bowl akan menjadi kuliner terfavorit di 2021, berdasarkan meningkatnya jumlah pencarian menu tersebut di GoFood yang meningkat menjelang akhir tahun lalu.
2. Diskon dan Pemasaran lewat Media Sosial
Memberikan promosi lewat program diskon menjadi strategi pemasaran yang populer dipilih oleh mitra usaha Gojek untuk menggaet pelanggan.
Strategi ini juga kerap diikuti dengan pemasaran di kanal media sosial untuk memperluas jangkauan.
Menurut data Gojek, sebanyak 42 persen pemilik usaha meningkatkan promosinya di media sosial.
Gojek juga sudah menyiapkan GoStore, sebuah fitur yang memudahkan pelaku usaha membuka toko online pribadi yang terintegrasi dengan media sosial.
3. Pilihan Pembayaran Non-Tunai Semakin Berkembang
Pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk mengurangi kontak fisik telah mendorong pergeseran gaya hidup konsumen menjadi serba cashless.
Data dari Midtrans, payment gateway terbesar di Indonesia mencatat empat metode pembayaran nontunai yang paling berkembang di 2020 adalah transfer bank, cicilan tanpa kartu, QRIS dan GoPay.
Melihat tren ini, para pelaku UMKM dapat menambah opsi metode pembayaran untuk usaha mereka agar dapat semakin bersaing dipasaran.
4. Komunitas Berperan Penting untuk Tingkatkan Kompetensi
Jejaring komunitas sesama pelaku usaha membantu mengakselerasi kompetensi bisnis para UMKM, khususnya bagi yang baru terjun ke dunia ini.
Wadah yang diciptakan Gojek, seperti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), A Cup of Moka (ACOM), Temu Midtrans dan Bincang Biznis, membantu para mitra usaha mempelajari ilmu dan kemampuan baru dalam berdagang.
"Misalnya saja, 77 persen mitra yang baru bergabung di Gojek yang baru bergabung mengaku telah mendapatkan keterampilan berjualan online dalam waktu kurang dari tiga bulan," ungkap Novi.