Nokia Kenalkan Teknologi Pendeteksi Infeksi Covid-19 Nirsentuh
okia memperkenalkan inovasi pengenalan infeksi Covid-19 tanpa melalui sentuhan yang diberi nama Nokia Automated Analytics Solution.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nokia memperkenalkan inovasi pengenalan infeksi Covid-19 tanpa melalui sentuhan yang diberi nama Nokia Automated Analytics Solution.
Teknologi ini diklaim Nokia, dapat mendeteksi suhu tinggi dan mengenali infeksi Covid-19 di fasilitas yang menampung ribuan orang.
Head of Analytics and IoT for Nokia Amit Shah menyebutkan, teknologi ini mampu mengurangi biaya untuk mendeteksi suhu tinggi dan infeksi Covid-19.
Ia menyebutkan, bahwa Nokia Automated Analytics Solution memanfaatkan teknologi analitik, business rule engine, machine learning dan konektivitas untuk penggunaannya.
Baca juga: Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa Jegal Huawei, China Balas Dendam ke Nokia dan Sony Ericsson
"Teknologi ini dapat digunakan di pabrik, pelabuhan, kantor, bandara, sekolah, atau pusat skrining luar ruangan," kata Amit dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).
Teknologi ini, lanjut Amit, memiliki peran utama dalam memastikan kelangsungan bisnis dan keselamatan pekerja secara real-time di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Nokia Deepfield: Trafik Melonjak Tajam karena Pandemi Covid-19
Dalam pengoperasiannya, menurut Amit, teknologi ini menggunakan open architecture dan memiliki rangkaian analitik yang kaya dengan serangkaian alur kerja.
"Nokia Automated Analytics Solution mampu memantau ribuan orang, menggunakan kamera termal untuk merekam tayangan video dan melakukan pembacaan suhu untuk setiap orang yang masuk ke lokasi," kata Amit.
Amit menambahkan, setelah itu mesin analitik dengan cepat memproses klip video untuk menentukan apakah individu memerlukan penyaringan tambahan, atau tidak
mematuhi aturan memakai masker.
"Jika terdeteksi ada orang yang tidak mengikuti protokol, akan langsung memberikan notifikasi ke personel di lapangan untuk memulai tindakan pelacakan atau pasca-deteksi," ujar Amit.