Kamis, 2 Oktober 2025

Melalui Pendidikan Tinggi Dorong Wujudkan Sinergi Sektor Teknologi dan Bisnis

Konsep pembelajaran ini dapat mendukung terciptanya keunggulan pada mahasiswa kami sehingga, pada akhirnya, mereka siap untuk menghadapi era disrupsi

Editor: Eko Sutriyanto
ist
Erman Aminullah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman S. Simandjuntak, Ketua Panitia lnnoscape 2018 Fathony Rahman dan Yudi Samyudia Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prasetiya Mulya saat konferensi pers tentang Innoscap 2018 di Jakarta, Kamis (25/10/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman S. Simandjuntak menyatakan, dalam rangka menyongsong era disrupsi, pihaknya mendorong anak didiknya untuk wujudkan sinergi antara sektor teknologi dan bisnis.

"Caranya melalui lewat konsep Learning by Enterprising atau konseptualisasi dan implementasi bisnis berbasis tim yang berorientasi pada lahirnya jiwa kewirausahaan pada anak didik sejak bangku kuliah," katanya di sela-sela lnnoscape 2018 yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya di Jakarta. Kamis (25/10/2018)..

Ia berharap  konsep pembelajaran ini dapat mendukung terciptanya keunggulan pada mahasiswa kami sehingga, pada akhirnya, mereka siap untuk menghadapi era disrupsi.

Semantara, Yudi Samyudia Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prasetiya Mulya mengatakan, agar unggul dan bisa menghadapi tantangan perlu berinovasi dan berkolaborasi dengan ilmu disiplin yang lainnya.

“Sudah saatnya merobohkan dinding yang memisahkan antara sain teknogi dengan bisnis sehingga bisa menembus sampai ke aspek ekonomi. Ini yang dikembangkan di Prasetiya Mulya,” katanya.

Yudi menambahkan, tahun 2030 mendatang Indonesia akan memperoleh bonus demografi yakni angkatan kerja lebih banyak disbanding orang tau dan bayi.

“Karaktristik angkatan kerja adalah konsumtif dan inovatif sehingga jika ingin menghasilkan yang produktif harus ditanamkan dari sekarang. Kalau gagal kita menjadi negara yang mengonsumsi produk dari luar.,” katanya.

Baca: Infrastructure Week 2018 Hadirkan Sejumlah Korporasi Besar di Bisnis Infrastruktur

Erman Aminullah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan, Innoscape sangat pas dalam kontek kekinian.

“Inovasi akan mempengaruhi segala aspek, sistem binis, perilaku manusia dan mempengaruhi regulasi. Terjadi perubahaan minside dari cara-cara reguluasi yang menghambat menjadi mendorong mengaktulisasi dab mengaklerasi,” katanya

Dalam konteks Indonesia, regulasi tentang sains dan teknologi inovasi sedang diproses DPR dalam RUU Sisnas Iptek.

Ketua Panitia lnnoscape 2018, Fathony Rahman menyatakan, peserta datang dari belahan dunia mulai dari Eropa, Jepang, Thailand dan sebagainya yang berasal dari 49 papers.

“Dalam dua hari penyelenggaraan akan banyak pembicara professor ataupun praktisi berbagai ilmu pengetahuan,” katanya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan lnformatika, Ismail menyatakan, diserahkan ICT pelaku usaha mengakibatkan kurang meratanya akses informasi.

Perusahan teknologi dan telekomunikasi hanya membangun daerah yang secara finansial menguntungkan atau memperoleh return of investement yang cepat sehingga pembangunan dilakukan di kota besar.

Fakta ini mendorong pemerintah menjembatani dengan memenuhi kebutuhan finansial pelaku usaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses komunikasi.

“Mengingat infastruktur ICT menjadi kebutuhan yang mendasar harus dimiliki masyarakat, perusahaan bisa membangun atas jaminan pemerintah. Pemerintah akan membangun infrasktur ICT yang belum dibangun pengusaha telko,” kata Ismail.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved