Garda: Manajemen Grab Provokasi Mitra Driver Gelar Demo saat Asian Games
Sikap tak kooperatif Grab itu ditunjukan dalam mediasi antara tim Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia dengan manajemen dari aplikator
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap tak kooperatif manajemen Grab bakal memicu aksi demonstrasi besar-besaran mitra driver saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang.
Sikap tak kooperatif Grab itu ditunjukan dalam mediasi antara tim Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia dengan manajemen dari dua aplikator, Gojek dan Grab.
Mediasi itu difasilitasi Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dilakukan pada Jumat (3/8) di ruang rapat utama Dit Intelkam Polda Metro. Jaya, Gedung Promoter lantai 15 dari jam 16.00 - 19.30 secara terpisah antara pihak manajemen Gojek dan Grab.
Mediasi itu berakhir deadlock. Hanya manajemen Gojek yang minta waktu untuk memutuskan akan menaikan tarif dasar untuk meredam Aksi 188 Garda.
Sebaliknya, manajemen Grab seakan mendorong para mitranya untuk terus mempersilahkan melanjutkan Aksi 188 dengan menolak mengakomodir tuntutan para mitra ojek onlinenya tersebut.
Baca: Driver Ojol Demo Gara-gara Insentif, Grab Yogya Belum Bisa Konfirmasi
Manajemen Grab sangat tidak kooperatif dan tidak menghargai usaha yang dilakukan oleh Negara dan Pemerintah RI untuk meredam gejolak aksi yang akan dilakukan oleh para mitranya.
Berbagai pihak dari Kemenhub, Kemenkominfo dan Kepolisian sudah turun tangan langsung untuk melakukan komunikasi dan mediasi, namun hal ini tidak juga dihargai oleh pihak manajemen Grab.
Hal inilah yang mendorong para mitra ojek online untuk tetap melaksanakan Aksi 188, dorongan dari manajemen Grab seakan memprovokasi para mitra ojek onlinenya untuk tetap jalankan Aksi 188.
"Garda mendorong Negara dan Pemerintah RI untuk mengusut tindakan yang dilakukan oleh manajemen Grab, apakah ada misi tertentu dari manajemen Grab untuk mengacaukan gelaran Asian Games melalui para mitra ojek onlinenya, mengingat juga Grab merupakan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, mirisnya manajemen Grab juga sebagai sponsor Asian Games yang uang sponsor ini diambil dari darah dan keringat para mitra ojek onlinenya," demikian bunyi isi rilis tersebut.