Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan Baterai Kamera Bikin Bandara Orlando Geger

Ledakan tersebut terjadi di bagian luar pintu terminal utama. Pada saat itu, seorang penumpang datang dengan membawa tas berisi kamera.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-inlihat foto Ledakan Baterai Kamera Bikin Bandara Orlando Geger
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ledakan keras terdengar di Bandara Orlando hari Jumat (10/11/2017). Pada awalnya, calon penumpang yang ada di bandara mengira telah terjadi penembakan.

Namun setelah ditelusuri, suara tersebut berasal dari ledakan baterai Lithium-ion yang dibawa oleh salah satu penumpang.

Ledakan tersebut terjadi di bagian luar pintu terminal utama. Pada saat itu, seorang penumpang datang dengan membawa tas berisi kamera.

Ketika mulai memasuki pos pemeriksaan, penumpang tersebut mendapati tasnya mengeluarkan kepulan asap.

Hal itu membuat pemilik tas terkejut. Ia spontan melemparkan tasnya dan mengajak penumpang lain menjauhi tas tersebut. Kejadian itu tentu saja membuat suasana pintu masuk menjadi sedikit ricuh.

Melihat kegaduhan yang terjadi, petugas keamanan bandara lantas datang dan memindahkan tas tersebut jauh dari keramaian, sebelum membuat panik banyak orang.

"Beberapa saksi panik dan meninggalkan barang barang mereka. Mereka melarikan diri dari pos pemerikasaan sehingga membuat tiang penyangga jatuh," tulis Phil Brown, CEO Otoritas Penerbangan Orlando di akun Facebook resmi Bandara Internasional Orlando.

"Saat mulai terdengar suara ledakan, penumpang berusaha menyelamatkan diri hingga petugas kembali mendapatkan kontrol," tambahnya.

Baca: Berbagai Fakta Seputar Pengunjung Mencekoki Binatang dengan Anggur Merah di Taman Safari Bogor

Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Namun, Bandara Internasional Orlando harus membatalkan 24 penerbangan.

Selain itu, tim keamanann bandara juga melakukan proses pemeriksaan ulang yang menyebabkan beberapa penerbangan ditunda hingga 2,5 jam.

Penerbangan di Bandara Internasional Orlando baru dapat beraktivitas normal dalam selang waktu sekitar empat jam.

Insiden ledakan ini terjadi pasca badan keamanan penerbangan Amerika Serikat melakukan revisi terhadap pemeriksaan keamanan barang elektronik.

Sebulan sebelum kejadian ini, regulator penerbangan sipil AS (FAA) melarang perangkat elektonik yang berukuran lebih besar dari smartphone dimasukkan ke dalam tas.

FAA menyarankan perangkat elektronik tersebut sebaiknya tidak boleh disatukan dengan barang lain di dalam bagasi. Perangkat tersebut harus dibawa ke kabin pesawat setelah mengikuti pemeriksaan keamanan secara terpisah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved