Laporan dari Shenzhen
Huawei Kembali Berangkatkan 10 Mahasiswa Indonesia di Program 'Seeds For The Future 2017'
Dari Indonesia, Huawei mengirimkan 10 mahasiswa dari 7 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Pulau Jawa.
TRIBUNNEWS.COM, SHENZHEN - Untuk kelima kalinya PT Huawei Indonesia menggelar program Seeds For The Future, sebuah program CSR global Huawei Technologies (HWI) yang mengirimkan mahasiswa-mahasiswa terbaik asal Indonesia terbang ke China untuk mengenal lebih dekat inovasi teknologi information & communications technology (ICT) di kantor pusat Huawei Technologies di Kota Shenzhen, China.
Dari Indonesia, Huawei mengirimkan 10 mahasiswa dari 7 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Pulau Jawa. Mereka direkrut dari kampus masing-masing berdasar rekomendasi yang diberikan pihak kampus kepada Huawei Indonesia.
Untuk tahap seleksi akhir, Huawei memberikan mereka tantangan membuat video pendek berisi profil diri mereka dan alasan mereka menjadi yang paling layak mengikuti program ini.
Ke-10 mahasiswa tersebut adalah Fariz Azhar Abdillah (21) mahasiswa Fakultas Teknik Elektro, Universitas Indonesia; Kadek Dwi Pradnyana (21), mahasiswa UI Jurusan Digital Signal Processing di Fakultas Teknik Elektro, lalu Aini Novianty (20) mahasiswi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Bandung; Ghazy Mahendra (21), mahasiswa Teknik Telekomunikasi ITB.
Mahasiswa lainnya adalah Sarah Lasroma Manalu (24), mahasiswi Teknik Elektro Institut 10 November Surabaya (ITS); Usman Hakiki (20), mahasiswa Teknologi Multimedia ITS; Danur Ilham Khoiruman (22), mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang; Kadek Gemilang Santiyuda (20), mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta; Arina Amalia (20), mahasiswi Teknik Elektro-Vokasi UGM; dan Sabrina Chairunnisa (20), mahasiswi Teknik Elektro Universitas Telkom.
Selama 14 hari hari di China, mereka diajak mengenal lebih dekat inovasi di bidang Information and Telecommunication Technology (ICT) di kantor pusat Huawei di Kota Shenzhen.
Mereka mengikuti workshop, mengunjungi pusat riset Huawei, sampai melihat dari dekat proses produksi produk-produk ICT Huawei.
Sebelumnya, selama sepekan mereka berada di Beijing.
Di ibukota Republik Rakyat China ini mereka diajak mengenal lebih dekat budaya dan tradisi China, termasuk diantaranya belajar Bahasa China dari pengajar dari Beijing Language and Culture University (BLCU).
Di sana, mereka juga belajar seni kaligrafi huruf China.

Fariz Azhar Abdillah (21) mahasiswa Fakultas Teknik Elektro UI yang menjadi ketua rombongan mahasiswa Indonesia mengaku amat senang mendapat kesempatan mengikuti program Seeds For The Future yang digelar Huawei ini.
Sebelum mendapat kesempatan ke China, Fariz pernah meraih program pertukaran mahasiswa Indonesia-Jepang selama 1 tahun sejak Oktober 2016 sampai September 2017.
"Saat menerima pengumuman via email tentang program ini senang campur kaget karena senior tahun lalu ada yang ikut program ini," ungkap Fariz.

Saat tahap seleksi oleh departemen di fakultasnya, Fariz dipilih bersama 2 calon mahasiswa lainnya.
"Lalu disuruh bikin video, diberi waktu tiga hari untuk bikin. Pas ternyata keterima senang banget. Semua anak yang studi telko kan tahu, Huawei bagus untuk perusahaan vendor. Di China kita bisa belajar culture, teknologi, uga teman-teman baru. Banyak banget yang bisa didapatkan," cerita Fariz.
Saat mendaftarkan diri mengikuti program Seeds For The Future ini Fariz mengaku sedang berada di Jepang. Dia tengah menyelesaikan program pertukaran mahasiswa selama tahun yang dia jalani sejak Oktober 2016 di Tokyo Institute of Technology.

"Karena lolos ikut program Seeds For The Future dari Huawei ini, praktis cuma dua minggu berada di rumah, terus berangkat lagi ikut program ini mulai 9 September 2017 kemarin.
Apa impresi kamu mengikuti program ini?
"Banyak yang bisa saya dapat. Dari segi budaya, yang banyak belajar dari para profesional di China. Saya suka mereka bekerja efisien dan cepat. Moda transportasinya di sini bagus. Mereka sudah gabungkan ICT di dunia transportasi, misalnya seperti terlihat di penggunaan aplikasi Wechat. Semua serba cepat dan efisien," ungkapnya.
Di program Seeds For The Future 2017 ini, peserta dari Indonesia bergabung dengan peserta mahasiswa dari tiga negara lainnya. Yakni dari Austrlia, Turki dan Burkina Faso (Afrika).
Program Seeds For The Future dimulai Huawei sejak 2008 dengan peserta mahasiswa dari berbagai penjuru dunia di mana bisnis Huwei hadir.
Program ini dijalankan untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara ilmu yang didapat mahasiswa di kampus dengan praktik nyata di dunia industri ICT sekaligus untuk memberikan transfer pengetahuan dari para profesional ICT Huawei global kepada para mahasiswa.
Di program ini, para profesional Huawei juga membagikan pengalaman mereka bagaimana mengelola perusahaan multinasional di bidang ICT seperti Huawei, termasuk kontribusi Huawei dalam pengembangan perusahaan ICT lokal di mana Huwei menjalankan bisnisnya di negara tersebut.
Setiap tahun, Huawei mengundang sekitar 1000 mahasiswa ke kantor pusat Huawei dan berdiskusi tentang tren masa depan industri ICT dan bagaimana strategi meraih peluang yang ada.

Total, ada 96.000 mahasiswa dari 96 negara yang telah mengikuti program Seeds For The Future ini.
Peserta mahasiswa dari Indonesia yang ikut program ini direkrut dari program SmartGen. Total sejak 2013, sampai saat ini, sudah 80 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi terkemuka (termasuk politeknik) dari Indonesia yang mengikuti program ini.
Penulis: Choirul Arifin